PENGARUH TUTUPAN LAHAN TERHADAP KONSENTRASI DEBU (PM10) DI KECAMATAN KREMBANGAN KOTA SURABAYA

  • NASTITI SIGRA DEWI MAGITA
  • MUZAYANAH

Abstract

Abstrak
Kota Surabaya memiliki konsentrasi debu khususnya PM10 (Particullate Matter 10) melebihi baku mutu WHO yakni 80 μm/m³. Debu PM10 yang tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama pada manusia. PM10 merupakan debu yang berukuran 10 mikron. Salah satu lokasi yang memiliki konsentrasi debu PM10 melebihi baku mutu adalah Kecamatan Krembangan, Surabaya utara. Konsentrasi debu PM10 tergantung dari tutupan lahan setiap unit analisis.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan berdasarkan pembagian wilayah administratif di Kecamatan Krembangan. Unit analisis yang dipakai sampel adalah box model dengan ukuran 441x441 m sebanyak 30 box. Teknik pengumpulan data menggunakan pengukuran dan digitasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda.
Hasil analisis data menunjukkan konsentrasi PM10 rata-rata pada waktu pagi tertinggi pada unit analisis 4 yaitu PT. Terminal Peti Kemas sebesar 106,14 μm/m³ dan terendah sebesar 71,3 μm/m³ di jalan Tanjung Balai yang didominasi tutupan lahan berupa pemukiman. Konsentrasi PM10 rata-rata tertinggi pada siang hari pada unit analisis 6 yaitu jalan Morokrembangan sebesar 194,71 μm/m³ dan terendah sebesar 95,43 μm/m³ pada unit analisis 1 yaitu Depo Temas karena tutupan lahan didominasi tanaman dan badan air yang mampu menyerap PM10 di udara. Faktor yang mempengaruhi konsentrasi PM10 adalah bangunan, jalan, badan air, lahan kosong, lapangan dan tanaman. Besarnya pengaruh tutupan lahan terhadap konsentrasi PM10 di Kecamatan Krembangan sebesar 92,7%, sedangkan 7,3% disebabkan faktor lain.
Kata Kunci: kualitas udara, konsentrasi PM10, tutupan lahan
Published
2018-07-26
Section
Articles
Abstract Views: 102
PDF Downloads: 132