Analisis Pemanfaatan Lahan Berbasis Tata Ruang Wilayah di Kabupaten Ngawi Menggunakan Sistem Informasi Geografis

  • Sigma Larasati UNESA
  • Dr. Aida Kurniawati, S.Pd., M.Si., UNESA

Abstract

Pemanfaatan lahan di Kabupaten Ngawi berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan lahan sebagai konsekuensi dari pembangunan dan bertambahnya jumlah penduduk. Jumlah penduduk meningkat selama 2018-2019 hingga 10% diikuti alihfungsi lahan pertanian menjadi nonpertanian hingga 18,30 %. Permasalahan yang muncul sebagai akibat dari pemanfaatan lahan tersebut adalah lahan pertanian dan pemukiman yang terdampak banjir, hal ini juga dikemukakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ngawi (2018:1) bahwa terjadi 41 banjir di 9 kecamatan. Pemanfaatan lahan dan pembangunan memerlukan evaluasi serta acuan agar pemanfaatan lahan dapat berkembang secara berkelanjutan dan tetap sesuai dengan koridor Rencana Tata Ruang Wilayah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) sebaran potensi lahan pertanian (2) kesesuaian pemanfaatan lahan dan penyimpangannnya terhadap Pola Ruang Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW), dan (3) arahan pemanfaatan lahan di Kabupaten Ngawi menggunakan Sistem Informasi Geografis.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian meliputi seluruh lahan meliputi Kabupaten Ngawi. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan data sekunder. Data lereng, peta jenis batuan, peta jenis tanah, peta potensi air tanah dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ngawi, sedang data kerawanan bencana banjir diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ngawi. Data Curah Hujan dihasilkan dari metode polygon Thiessen dengan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik.  Potensi lahan dianalisis dengan metode Indeks Potensi Lahan (IPL), kesesuaian lahan dianalisis dengan overlay dan Query, serta arahan pemanfaatan lahan dianalisis dengan mengacu pada SK Menteri Pertanian No.837/Kpts/Um/1980.

Hasil riset menunjukkan bahwa (1) sebaran potensi lahan pertanian terdiri dari empat kategori kelas potensi lahan yaitu sebaran kelas potensi lahan sangat tinggi seluas 18.326,88 ha, sebaran kelas potensi lahan tinggi seluas 57.152,21 ha, sebaran kelas potensi lahan sedang seluas 45.584 ha , dan sebaran lahan potensi rendah seluas 17.026,21 ha. (2) Kesesuaian pemanfaatan lahan terhadap RTRW adalah 108.501,98 ha sudah sesuai, sedangkan lahan seluas 29587,33 ha tidak sesuai/menyimpang. (3) Arahan pemanfaatan lahan di Kabupaten Ngawi dikategorikan menjadi kawasan lindung seluas 976,31 ha, kawasan penyangga seluas 53.238,40 ha, kawasan budidaya tanaman tahunan seluas 4.528,38, dan kawasan budidaya tanaman semusim dan pemukiman 79.346,16ha.

Kata kunci : Potensi Lahan, Rencana Tata Ruang Wilayah, Arahan pemanfaatan lahan, Sistem Informasi Geografis

Published
2022-11-22
Section
Articles
Abstract Views: 221