INTELLIGENZ IM VERBRECHENSROMAN „MORD IM ORIENTEXPRESS“ VON AGATHA CRISTIE

  • HARIADI

Abstract

Karya sastra adalah suatu wadah untuk mengungkapkan gagasan, ide dan pikiran dengan gambaran-gambaran pengalaman. Gagasan, ide dan pemikiran diungkapkan dalam bentuk tulisan yang mengusung sebuah ide pemikiran. Ide pemikiran dan tema yang dituangkan dalam karya sastra sangat beragam seperti bidang sosial, budaya, pendidikan, percintaan dan sebagainya. Tidak hanya ide dan tema yang bersifat positif saja yang disajikan dalam karya sastra. Tema yang bersifat negatif seperti kriminal, pembunuhan dan kejahatan juga sering dimunculkan dalam karya sastra. Karya sastra tidak hanya menyajikan sisi positif dan negatif sosial dan kehidupan saja, tetapi sastra juga menyajikan cara memecahkan sebuah masalah seperti detektif. Oleh sebab itu, terdapat sebuah jenis karya sastra yang bertemakan detektif atau yang biasa dikenal “Detektivroman” seperti “Mord im Orientexpress” karya Agatha Cristie yang merupakan novel kriminal best selling book dan best selling book published di Collins Crime Club Series. Novel itu bercerita tentang pengungkapan pembunuhan di kereta Orientexpress oleh seorang detektif melalui teknik-teknik intelijen. Hal tersebut lah yang mendasari penulis meneliti novel “Mord im Orientexpress” karya Agatha Cristie dengan menggunakan teori komunikasi intelijen Kertopati.Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan sebuah permasalahan yaitu : 1. Bagaimanakah teknik intelijen Hercule Poirot dalam novel “Mord im Orientexpress?. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. mendeskripsikan teknik intelijen tokoh Hercule Poirot dalam novel “Mord im Orientexpress. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel “Mord im Orientexpress” karya Agatha Cristie. Sumber data sekundernya berupa buku-buku dan artikel-artikel yang memiliki relevansi dengan Intelijen dan dimanfaatkan untuk mempertajam hasil kajian. Data-data yang diambil berupa kata, frasa kalimat, paragraf dan percakapan dari novel “Mord im Orientexpress” yang mempunyai relevansi dengan obyek yang dikaji. Hasil penelitian menunjukkan teknik intelijen dalam novel “Mord im Orientexpress” : a) teknik elicitation digunakan oleh Hercule Poirot dalam proses pemeriksaan penumpang Istanbul-Calais b) aktifitas intelijen yang ditemukan dalam novel itu adalah pengumpulan informasi yakni Imagery Intelligence dan Measurement and Signature Intelligence yang bertumpu pada bukti-bukti yang ditemukan serta c) analisis yang bertumpu pada informasi, bukti dan fakta yang saling berkaitan sehingga didapatkan fakta bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh seluruh penumpang gerbong Istanbul-Calais dan mereka memiliki hubungan dengan keluarga Armstrong yang merupakan korban pembunuhan oleh Ratchett d) Poirot menggunakan teknik information seeking  untuk mencari informasi mengenai informasi keluarga Armstrong dan menjadikan sumber-sumber informasi sebagai tumpuan awal analisis dan penyelidikan.

Kata kunci : Kejahatan, Kriminal, Pembunuhan, Detektif, Intelijen.

Published
2014-05-17
Abstract Views: 27
PDF Downloads: 83