POLA PEMBERITAAN TRAGEDI KERUSUHAN SEPAK BOLA DI STADION KANJURUHAN PADA SURAT KABAR JAWA POS
DOI:
https://doi.org/10.26740/tc.v7i1.55536Kata Kunci:
Framing, Surat Kabar, Kerusuhan Sepak Bola, Kanjuruhan, Jawa PosAbstrak
Tragedi kerusuhan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022 mengakibatkan ratusan korban jiwa. Dari insiden tersebut membuat berbagai media ramai memberitakan tragedi kerusuhan itu. Salah satu media massa yang memberitakan tragedi di Stadion Kanjuruhan adalah surat kabar Jawa Pos. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pola pemberitaan yang dilakukan surat kabar Jawa Pos terhadap tragedi kerusuhan sepak bola di Stadion Kanjuruhan periode 2 Oktober - 20 November 2022. Penulis menerapkan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Penelitian ini juga menggunakan paradigma konstruktivisme serta pendekatan secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika ditemukan pola yang digunakan oleh Jawa Pos dalam menyajikan pemberitaan tragedi kerusuhan sepak bola di Stadion Kanjuruhan. Berdasarkan struktur sintaksisnya dari segi pemilihan narasumber, Jawa Pos menggunakan kutipan pernyataan narasumber yang bervariatif. Sedangkan pada struktur skrip surat kabar Jawa Pos berusaha mengisahkan berita tragedi kerusuhan sepak bola di Stadion Kanjuruhan menggunakan unsur 5W+1H secara lengkap. Tetapi pada beberapa berita terdapat penghilangan salah satu unsur. Secara tematik, Jawa Pos cenderung membuat sub-sub judul tambahan pada sebagian besar beritanya untuk menekankan suatu isu yang ingin digiring pada publik. Terakhir struktur retoris, Jawa Pos melakukan penekanan lebih banyak melalui foto. Foto itu digunakan Jawa Pos untuk memvalidasi isu yang diangkat dalam beritanya. Selain itu Jawa Pos juga menyoroti kelalaian panitia pelaksana Arema FC dan penonjolan terhadap desakan pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Abstract views: 201
,
PDF Downloads: 355