STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENUMBUHKAN RASA EMPATI SISWA REGULER DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN INKLUSIF (Studi Kasus pada Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya)
DOI:
https://doi.org/10.26740/tc.v7i2.56314Kata Kunci:
Strategi Komunikasi, Empati, Anak Berkebutuhan KhususAbstrak
Pendidikan inklusif semakin banyak diterapkan pada sekolah-sekolah baik swasta ataupun negeri. Maka semakin penting bagi orang tua dan guru untuk mendidik dan mengajarkan siswa agar mempunyai rasa empati untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya adalah salah satu sekolah yang selalu berupaya untuk mengajarkan rasa empati pada siswanya agar pembelajaran selalu kondusif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma konstruktivisme, metode studi kasus, dan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan guru dalam menumbuhkan rasa empati siswa reguler pada ABK di lingkungan pendidikan inklusif Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan observasi pada guru, siswa reguler, dan orang tua. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang paling berhasil dalam menumbuhkan rasa empati siswa reguler pada siswa berkebutuhan khusus adalah dengan melihat dan mencontoh sikap yang ditunjukkan oleh guru dan menjadikan reward sebagai motivasi untuk melakukan hal-hal baik pada lingkungan khususnya siswa berkebutuhan khusus.
Unduhan
Referensi
Aisyah Nur Afifah Mauliddiyah, U. N. (2019). School of Kids: Model Pendidikan Inklusi di SD Muhammadiyah Kreatif 16 Surabaya . Universitas Nahdlatul Ulama.
Amalia, R. (2019). Empati sebagai Dasar Kepribadian Konselor. Jurnal Pendidikan dan Konseling, Volume 1 Nomor 1.
Ardial. (2014). Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Cahyani, N. (2019). Psikodrama untuk Meningkatkan Empati Siswa di Sekolah Inklusif. Journal of Disability Studies, Vol 6 No 2.
Indah Permata Darma, B. R. (2015). Pelaksanaan Sekolah Inklusi di Indonesia. UNPAD, Vol 2 No 2.
Irawati, N. (2015). Hubungan Antara Empati dengan Penerimaan Sosial Siswa Reguler terhadap Siswa ABK di Kelas Inklusif (SMP N 2 Sewon). Universitas Negeri Yogyakarta.
Keyton, J. (2006). Communication Research: Asking Questions, Finding Answers. New York: McGrawl Hill.
Kustawan, D. (2016). Pendidikan Inklusif dan Upaya Implementasinya. Jakarta: Luxima Metro Media.
Maisarah. (2013). Aplikasi Komunikasi Non-verbal di dalam Kelas. Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang.
Midita Helida Intan Puspita, T. H. (2020). Strategi Komunikasi Guru terhadap Siswa Berkebutuhan Khusus. DIGILIB UNS.
Muhammad, F. (2022). Aktivitas Komunikasi Non Verbal antara Guru dan Murid Penyandang Tuna Rungu di Sekolah Luar Biasa (SDLB) Kasih Ibu Pekanbaru. Universitas Islam Riau.
Mulyana, D. (2016). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Luxima Metro Media.
Pujileksono, S. (2015). Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang: Intrans Publishing.
Rakhmat, J. (1985). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remadja Karya.
Reefani, N. K. (2016). Panduan Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Penerbit Kyta.
Rustini, M. F. (2022). Pendekatan Komunikasi Interpersonal Guru dalam Meningkatkan Interaksi Sosial Anak Autisme di Sekolah Dasar Inklusif. Jurnal Kiprah Pendidikan, Volume 1 Nomor 3.
Shanty, M. (2015). Strategi Belajar untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Familia.
Wiyani, N. A. (2012). Save Our Children from School Bullying. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian

