REPRESENTASI DISKRIMINASI TERHADAP PENYANDANG AUTISME SEBAGAI SAKSI DI PENGADILAN DALAM FILM INNOCENT WITNESS (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce)

Penulis

  • Sisilia Silalahi Universitas Negeri Surabaya
  • Tsuroyya Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/tc.v9i1.64383

Kata Kunci:

Representasi, Diskriminasi, analisis semiotika Charles Sanders Peirce, penyandang autisme, Film

Abstrak

Film adalah fenomena sosial yang memiliki banyak pemaknaan. Salah satu fenomena yang sering diangkat ke dalam film adalah diskriminasi dan stigmatisasi yang juga dialami oleh penyandang autisme. Salah satu film yang menceritakan fenomena tersebut adalah film Innocent Witness yang menceritakan tentang penyandang autisme yang menjadi saksi tunggal dalam sebuah kasus pembunuhan. Untuk meneliti film Innocent Witness digunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori semiotik Charles Sanders Peirce. Teori ini akan digunakan untuk mengetahui bagaimana representasi diskriminasi terhadap penyandang autisme sebagai saksi di pengadilan dalam film Innocent Witness. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 sequence dalam film Innocent Witness yang di dalamnya terdapat 10 adegan yang menggambarkan diskriminasi terhadap penyandang autisme. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah penyandang autisme mengalami diskriminasi lingkungan yang tidak ramah kepada penyandang autisme. Dimana penyandang autisme kesulitan berada di tempat umum karena sangat mengganggu pendengarannya. Penyandang autisme juga didiskriminasi karena ia seorang perempuan dengan disabilitas dimana di Korea Selata patriarki masih terasa jelas. Diskriminasi terhadap penyandang autisme juga dilakukan agar terdakwa tidak dihukum dan reputasi firma hukum pengacara pembela membaik. Namun kemudian, diskriminasi terhadap penyandang autisme mulai berkurang karena kebenaran kasus akhirnya terungkap dan terdakwa mengakui perbuatannya.

Kata Kunci: representasi, diskriminasi, semiotika, penyandang autisme, film, analisis semiotika charles sanders peirce

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Anastasio, G. B. (t.t.). Understanding the Semiotics of Cinematography: How Cinematographers Use Semiotic Concepts and Techniques to Elicit a Certain Feeling or Message Within its Viewers.

BBC News Indonesia. (2023). Keluh kesah penyandang disabilitas di Korea Selatan: “20 tahun bersuara tapi belum juga mendapat hak setara.” BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/articles/c4n814q479ro

Goffman, E. (1963). Stigma Notes On The Management Of Spoiled Identity.

Hoed, B. (2011). Semiotik & Dinamika Sosial Budaya.

Kim, J., Alford, W. P., & Stein, M. A. (2020). From Invisible Beneficiaries to Independent Rights Holders: How the Disability Rights Movement Changed Korea’s Law and Society. Dalam Journal of Korean Law | (Vol. 19).

Korean Legislation Research Institute. (2013). Introduction to Korean Law.

Majid, A. (2019). Representasi Sosial dalam Film “Surat Kecil Untuk Tuhan” (Kajian Semiotika dan Sosiologi Sastra). 2(2), 101–116.

Nugroho, C., & Nurul, A. (2021). Representasi Marxisme Dalam Film Sejarah (Kajian Semiotika John Fiske Pertentangan Kelas Sosial Pada Film Guru Bangsa Tjokroaminoto). www.imdb.com

Ramaian, C., & Ghani, M. Z. (2018). Autisme. Penerbit Universiti Sains Malaysia.

Salsabila, R. E., & Hamdhan, S. R. (2024). Studi Literatur Stigma pada Anak Autis. Bandung Conference Series: Psychology Science, 4(1), 488–494. https://doi.org/10.29313/bcsps.v4i1.10097

Tudor, D. (2012). Korea The Impossible Country.

Diterbitkan

2024-11-07

Cara Mengutip

Silalahi, S., & Tsuroyya. (2024). REPRESENTASI DISKRIMINASI TERHADAP PENYANDANG AUTISME SEBAGAI SAKSI DI PENGADILAN DALAM FILM INNOCENT WITNESS (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce). The Commercium, 9(1), 100–105. https://doi.org/10.26740/tc.v9i1.64383

Terbitan

Bagian

artikel
Abstract views: 148 , PDF Downloads: 103