INTERAKSI SIMBOLIK TRADISI GUMBREGAN SEBAGAI MEDIA TRADISIONAL DI ERA MODERN BAGI MASYARAKAT DESA TUNGGUNJAGIR KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN

Penulis

  • Sutrisno Universitas Negeri Surabaya
  • Awang Dharmawan Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/tc.v9i1.64556

Kata Kunci:

Symbolic Interaction, Indonesian Communication System, Rural Communication, Gumbregan, Tunggunjagir Village

Abstrak

Gumbregan merupakan tradisi yang dilaksanakan di Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Tradisi gumbregan merupakan ungkapan syukur masyarakat atas rezeki yang telah diberikan oleh Tuhan yang maha esa. Tradisi gumbregan merupakan media komunikasi ritual masyarakat dalam melestarikan budaya tradisional yang masih bertahan diera modern saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi simbolik tradisi gumbregan sebagai media komunikasi masyarakat Desa Tunggunjagir. Pendekatan Teori interaksi Simbolik, yaitu mind, self dan society karya George Herbet Mead digunakan dalam menenmukan sebuah hasil fenomena sosial yang terjadi dalam tradisi gumbregan masyarakat Desa Tunggunjagir. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh dari hasil observasi dan wawancara secara mendalam kepada informan. Hasil dari penelitian ini menghasilkan (1) Mind, masyarakat Desa Tunggunjagir berpikir bahwasanya tradisi gumbregan adalah media komunikasi ritual masyarakat. Komunikasi tersebut diwujudkan dalam bentuk ungkapan syukur kepada tuhan yang maha esa. (2) Self, pandangan masyarakat atas diri dan tradisi gumbregan tersebut terdapat motif artefak, eksistensi sosial, gagasan gotong royong serta pembentukan ideologi dan niai budaya dalam masyarakat. (3) Society, Dalam konsep ini, tradisi gumbregan adalah sebuah proyeksi harapan masyarakat untuk bisa beternak. selain itu juga terdapat pengaruh Opinion Leader dalam pelaksanaan tradisi tersebut, yakni sebagai pemberi informasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengikuti tradisi tersebut..

 

Kata Kunci: Interaksi Simbolik, Sistem Komunikasi Indonesia, Komunikasi Pedesaan, Gumbregan, Desa Tunggunjagir

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Endraswara, & Suwardi. (2012). Filsafat Sastra: Hakikat, Metodelogi dan Teori. Layar Kata.

Fibriyanti, W. (2019). Aktivitas Komunikasi Tradisi Gumbregan (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Tradisi Gumbregan dalam Memelihara Kesehatan dan Wujud Rasa Syukur Para Pertenak Sapi di Dusun Kuwon Gunungkidul Yogyakarta).

Geertz, C. (1983). Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa (2nd ed.). Djaya Pirusa.

Harahap, S. M., Siregar, F. A., & Harahap, D. (2022). Nilai-Nilai dan Praktik Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal di Sumatera Utara. Merdeka Kreasi Group.

Hasan, S. H. (2012). Pendidikan Sejarah untuk Memperkuat Pendidikan Karakter. Paramita: Historical Studies Journal, 22(1), 81–95. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/paramita.v22i1.1875

Hasanah, J., & Wisri, W. (2021). Interaksi Simbolik Tradisi Pandhaba di Situbondo. Maddah : Jurnal Komunikasi Dan Konseling Islam, 3(2), 107–113. https://doi.org/10.35316/maddah.v3i2.1336

Herfanda, A. Y. (2013). Sastra dalam Era Industri Kreatif. Makalah Disampaikan Dalam Kongres Bahasa Indonesia X, Pada Tanggal, 28–31.

Hindaryatiningsih, N. (2016). Model Proses Pewarisan Nilai-Nilai Budaya Lokal Dalam Tradisi Masyarakat Buton. Sosiohumaniora, 18(2), 108–115. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v18i2.9944

Kinseng, R. A. (2017). Struktugensi: Sebuah Teori Tindakan. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 5(2), 127–137.

Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi I. Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. (2007). Sejarah Teori Antropologi I. UI Press.

Loudon, D. L., & Bitta, A. J. Della. (1993). Consumer Behavior: Concepts and Applications (4th ed.). McGraw-Hill.

Marpaung, L. A. (2013). Urgensi Kearifan Lokal Membentuk Karakter Bangsa Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah. Yustisia Jurnal Hukum, 2(2), 120–131. https://doi.org/10.20961/yustisia.v2i2.10204

McQuail, D. (2000). McQuail ’ s Mass Communication Theory (4th ed.). SAGE Publications.

Mulyana, D. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Notonegoro. (1974). Pancasila Dasar Filsafat Negara. Bhina Aksara.

Nurudin. (2004). Sistem Komunikasi Indonesia. Raja Grafindo Persada.

Pradana, M. Y. A., Nisak, F., & Musyafiah, S. (2022). Interaksi Simbolik Agama dan Budaya dalam Tradisi Merti Desa di Dusun Ngaglik, Desa Seloprojo, Ngablak, Magelang. Islamic Insights Journal, 4(1), 43–55. https://islamicinsights.ub.ac.id/index.php/insights/article/view/74%0Ahttps://islamicinsights.ub.ac.id/index.php/insights/article/view/74/54

Prayitno, U. S., & Basundoro, P. (2015). Etnicity and Religion in Surabaya: Interaction of City Community in Symbolic Interactionism Perspective. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial , 6(2), 119–130.

Sugiyono. (2019). Metode penelitian pendidikan (kuantitatif, kualitatif, kombinasi, RnD, dan penelitian pendidikan) (3rd ed.). Alfabeta.

Sulastri, I., & Suharti, S. (2018). Sesaji Kupat Dalam Tradisi Gumbregan Di Desa Kemiri Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Penelitian Humaniora, 22(1), 57–70. https://doi.org/10.21831/hum.v22i1.19102

Sztompka, P. (2007). Sosiologi Perubahan Sosial. Pranada Media Group.

West, Richard, Turner, & H, L. (2008). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Salemba Humanika.

Widjaja, H. (2010). Otonomi Desa. Rajawali Press.

Diterbitkan

2024-11-28

Cara Mengutip

Sutrisno, & Awang Dharmawan. (2024). INTERAKSI SIMBOLIK TRADISI GUMBREGAN SEBAGAI MEDIA TRADISIONAL DI ERA MODERN BAGI MASYARAKAT DESA TUNGGUNJAGIR KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN. The Commercium, 9(1), 144–156. https://doi.org/10.26740/tc.v9i1.64556

Terbitan

Bagian

artikel
Abstract views: 104 , PDF Downloads: 80