STRATEGI COMMUNITY-BASED MARKETING TOKO BUKU WARUNG SASTRA YOGYAKARTA DALAM MEMBENTUK BRAND LOYALTY

Penulis

  • Hafidz Bintang Universitas Negeri Surabaya
  • Oni Dwi Arianto Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/tc.v9i1.65994

Kata Kunci:

Community-Based Marketing, Brand Loyalty, Warung Sastra, Literasi

Abstrak

Penelitian ini menganalisis strategi community-based marketing yang diterapkan oleh Toko Buku Warung Sastra Yogyakarta dalam membentuk brand loyalty. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi, serta dianalisis berdasarkan teori community-based marketing dari Juárez (2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Warung Sastra mengadaptasi delapan elemen teori tersebut ke dalam tiga kategori utama: elemen inti (core elements), elemen dalam program (programmatic elements), dan elemen luar program (external elements), guna menyesuaikan strategi dengan kebutuhan komunitas dan pelanggan. Strategi ini berkontribusi dalam membangun brand loyalty yang terbagi menjadi dua aspek: attitudinal loyalty—kesetiaan berbasis emosional dan persepsi pelanggan terhadap nilai komunitas—serta behavioral loyalty—kesetiaan yang tercermin dalam kebiasaan pelanggan untuk terus berinteraksi dan bertransaksi. Tidak seperti dalam teori asli, Warung Sastra tidak secara eksplisit membangun identitas komunitas, melainkan membiarkannya berkembang secara organik. Temuan ini menegaskan bahwa pemasaran berbasis komunitas tidak hanya berkontribusi pada pembentukan brand loyalty, tetapi juga memperkuat ekosistem literasi. Implikasi penelitian ini relevan bagi industri literasi dan sektor berbasis dampak sosial dalam memahami efektivitas strategi pemasaran komunitas untuk membangun loyalitas pelanggan yang berkelanjutan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Aditya, S. (2016). Strategi Komunikasi Pemasaran Toko Buku Gramedia (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Toko Buku Gramedia Surakarta dalam Meningkatkan Penjualan).

Anderson, J., & Rainie, L. (2014). Digital life in 2025.

Azzahra, D. A. (2022). Julukan Unik Kota Yogyakarta, Gak Hanya Kota Pelajar. IDN Times. https://www.idntimes.com/travel/destination/dhiya-azzahra/julukan-unik-kota-yogyakarta

Eldani, Y. (2024). Alasan Psikologis Gen Z Suka Nongkrong. Radio Republik Indonesia. https://www.rri.co.id/lain-lain/1123451/alasan-psikologis-gen-z-suka-nongkrong

Husnan, S. (1994). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Italie, H. (2023). Independent bookselling expanded again in 2022, with new and diverse stores opening nationwide | AP News. AP News. https://apnews.com/article/independent-bookstores-membership-growth-66678667daa1e0529ffe6ad9c7273459

Khafid, S. (2022). Warung Sastra, Lebih dari Sekadar Jualan Buku. Harianjogja.com. https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2022/11/20/510/1117813/warung-sastra-lebih-dari-sekadar-jualan-buku

Mardianto, H. (2024). Sastra, Toko Buku, dan Warung Halaman 2 - Kompasiana.com. KOMPASIANA. https://www.kompasiana.com/herrymardianto4204/6646047ade948f6b016137c2/sastra-toko-buku-dan-warung?page=2&page_images=2

Mike (2020). 10 Reasons to Save Indie Bookstores. Literati Bookstore®. https://www-literatibookstore-com.translate.goog/10-reasons-save-indie-bookstores?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sge#:~:text=Indie%20bookstores%20help%20keep%20books,are%20advocates%20for%20free%20speech

Milles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif: buku sumber tentang metode-metode baru. Jakarta: UIP.

Nababan, W & Primantoro, A. (2023). Industri Belum Pulih Benar, Inovasi Bisa Bangkitkan Perbukuan. kompas.id. https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/05/22/industri-belum-pulih-benar-inovasi-bisa-bangkitkan-perbukuan

Prasastisiwi, A. (2025). Posisi Indonesia di PISA 2022, Siapkah untuk 2025? GoodStats. https://goodstats.id/article/posisi-indonesia-di-pisa-2022-siapkah-untuk-2025-6RLyK

Prasetya, A. (2019). Mencermati Tren Anak Muda Indonesia ke Toko Buku Indie. Detiknews. https://news.detik.com/berita/d-4372051/mencermati-tren-anak-muda-indonesia-ke-toko-buku-indie

Saka, L. (2019). Reading Society sebagai Modal Utama Advance Society. LPM SAKA | UIN Saizu Purwokerto. https://www.lpmsaka.id/2019/08/reading-society-sebagai-modal-utama.html

Schein, E.G. (2009). The Corporate Culture Survival Guide. San Fransisco, CA: John Wiley & Sons.

Shane. (2022). Education in Indonesia: Literacy is the Key to Learning. The HEAD Foundation. https://headfoundation.org/2017/07/05/education-in-indonesia-literacy-is-the-key-to-learning/

Shaw, T.N. (2008). A Discriminant Model for Assessment of Prospective Entrepreneurs for Financing and Success of Entrepreneurial Venture. Journal of Asia Entrepreneurship and Sustainability. 4(1): 69-82

Sulistyorini, I. (2021). Ternyata Ini Alasan Anak Milenial Suka Nongkrong di Cafe. PT. Kontan Grahanusa Mediatama. https://lifestyle.kontan.co.id/news/ternyata-ini-alasan-anak-milenial-suka-nongkrong-di-cafe

Diterbitkan

2025-01-31

Cara Mengutip

Bintang, H., & Oni Dwi Arianto. (2025). STRATEGI COMMUNITY-BASED MARKETING TOKO BUKU WARUNG SASTRA YOGYAKARTA DALAM MEMBENTUK BRAND LOYALTY. The Commercium, 9(1), 433–446. https://doi.org/10.26740/tc.v9i1.65994

Terbitan

Bagian

artikel
Abstract views: 185 , PDF Downloads: 308