Diskriminasi Gender di Dunia Maya (Studi Netnografi di Twitter Komunitas Virtual Korean Roleplayer)
DOI:
https://doi.org/10.26740/tc.v9i3.72153Kata Kunci:
Diskriminasi Gender, Netnografi, Media Siber, Komunitas Virtual, RoleplayerAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana diskriminasi gender yang ada di dunia maya, khususnya pada komunitas virtual korean roleplayer. Dengan menggunakan metode netnografi peneliti melakukan pengamatan terhadap interaksi, diskursus, dan dinamika sosial yang terjadi dalam komunitas tersebut selama kurun waktu tertentu. Hasil penelitian menunjukkan adanya praktik-praktik diskriminatif yang bersifat terselubung maupun terang-terangan, seperti banyaknya stereotip yang melekat berdasarkan identitas gender tertentu, marginalisasi terhadap suatu kelompok, dan banyaknya kejadian kekerasan yang merujuk pada sexual harassment, cyberbullying dan doxing. Selain itu, media sosial sebagai ruang bebas sering kali memperkuat adanya bias gender melalui algoritma dan budaya populer yang sedang berkembang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun dunia maya dianggap sebagai ruang terbuka dan egaliter, diskriminasi berbasis gender tetap terjadi dan bahkan dalpat berkembang dalam bentuk-bentuk baru yang sulit dikenali secara langsung. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam kajian komunikasi digital dan kesadaran kritis terhadap praktik diskriminatif di dunia mayaUnduhan
Referensi
Faqih, M. (1996). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Herman. (2024). Perubahan Paradigma Komunikasi di Era Digital: Dampak dan Tantangannya. Journal of Mandalika Literature, 5(2), 151-155.
Komnas Perempuan. (2023). Peluncuran Catahu Komnas Perempuan 2023. Komnas Perempuan. https://komnasperempuan.go.id/siaran-pers-detail/siaran-pers-komnas-perempuan-tentang-peluncuran-catatan-tahunan-kasus-kekerasan-terhadap-perempuan-tahun-2023
Kozinets, R. V. (2010). Netnography: Doing Ethnography Research Online. London: Sage Publication.
Kozinets, R. V. (2015). Netnography: Redefined. London: Sage Publication
Muslim, M. (2018). Varian-Varian Paradigma, Pendekatan, Metode, dan Jenis Penelitian Dalam Ilmu Komunikasi. Media Bahasa, Sastra, dan Budaya Wahana, 1(10).
Nasrullah, M. S., & Rulli, D. (2018). Riset Khalayak Digital: Perspektif Khalayak Media Dan Realitas Virtual di Media Sosial. Institut Teknologi Bandung.
Nasrullah, R. (2014b). Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia) (2nd ed.). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Misnawati, D. (2019). Paradigma Penelitian Komunikasi. Universitas Bina Darma-Fakultas Ilmu Komunikasi-Ilmu Komunikasi.
Pramesty, B. I. (2021). Diskriminasi pada Pemain Game Online Perempuan. Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(02), 234–248.
Uswatina, E. D., El Madja, N. M., Zahrotun, N., Putra, Y. A., Ilham, N. A., Ningrum, M. S., & Al Habibah, N. (2021). Power Perempuan dalam Mencegah Kekerasan Seksual. Pekalongan: Penerbit NEM.
Yusoff, N. H., Tahir, Z., Lyndon, N., Hasan, N. A., & Yunus, Y. H. M. (2020). Wanita dan E-sukan di Malaysia: Sosialisasi dan Stereotip Gender. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 36(4), 442–457.
Zubaida, R. (2021). Media Massa Vs Media Sosial: Konstruksi Realitas Perempuan. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 2(4), 580–591.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian

