Analisis Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Di Embung Kuniran Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi
DOI:
https://doi.org/10.26740/jte.v10n3.p783-791Abstract
Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ada di Indonesia tergolong banyak, meskipun demikian pengembanganya belum optimal sehingga di masa depan dapat lebih dioptimalkan. Rasio Elektrifikasi (RE) di Kabupaten Ngawi sendiri sebesar 89,23 persen kerenanya masih dibutuhkan pengembangan guna kebutuhan dari masyarakat yang belum terpenuhi. Embung Kuniran di Kabupaten Ngawi merupakan salah satu tempat yang berpotensi untuk dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Dasar dari mikrohidro adalah pemanfaatan potensial energi tinggi jatuh air (head) dimana semakin tinggi air tersebut jatuh maka akan lebih besar pula energi listrik yang didapat dari diubahnya energi potensial tersebut. Analisis kelayakan ini dilakukan dengan beberapa metode yang dilakukan guna mengetahui headnett.dengan google maps koordinat atau google earth , kemudian untuk mengetahui data debit dipakai metode apung dengan cara mengapungkan botol plastik 600 mL diberi isi air tidak penuh.dengan jarak sesuai dengan aliran embung dimana sudah diketahui.ke.dalamannya dan lebar embung tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besar potensi daya listrik dari Embung Kuniran apabila headnett sebesar 3 meter maka daya listrik rata-rata yang dapat dibangkitkan sebesar 2918.3 kW, meskipun head yang dimiliki Embung Kuniran tergolong rendah tetapi debit air yang di hasilkan Embung Kuniran tergolong besar dan stabil. Tipe Turbin air yang paling optimal adalah Turbin air dengan jenis Turbin Kaplan karena memiliki head yang rendah yaitu 3 m, juga rata rata debit airnya adalah 123.95 m3/s.
Kata Kunci:Mikrohidro, EBT, Rasio Elektrifikasi