Penerapan Ragam Hias Aceh Kerawang Gayo dan Pinto Aceh pada Busana Pengantin Muslim Dengan Tema ‘Muara Gayo’
DOI:
https://doi.org/10.26740/baju.v3n2.p57-67Kata Kunci:
Kerawang Gayo, Pinto Aceh, sulam usus, busana pengantin modernAbstrak
Kerawang Gayo dan Pinto Aceh adalah nama ragamhias yang berkembangdi Aceh Tengah.Tujuan penelitian adalah mengetahui proses pembuatan dan hasil jadi penerapan ragam hias Aceh yaitu Kerawang Gayo dan Pinto Aceh pada busana pengantin muslimah yang bertema ‘MUARA GAYO’. Terinspirasi dari cerita legenda yang berada di Aceh yaitu Legenda Laut Tawar Aceh, yang menceritakan tentang pengembara gagah yangmendapatkan ilham untuk menguji masyarakat setempat. Proses penerapan ragam hias Kerawang Gayo dan Pinto Aceh dimulai dengan pembuatan desain, setelah itu pengaplikasian motif Kerawang Gayo dan Pinto Aceh dengan menggunakan teknik bordir danlekapan tali. Menggunakan kainorganza dan kain duces untuk bahan utamanya. Siluet yang digunakan pada busana ini adalah siluet L yaitu bentuk busana duyung lebar pada bagian bawah, dan memiliki jubah yang sangat lebar. Penerapan bordir stilasi ragam hias Kerawang Gayo terdapat pada bagian muka dan pada bagian punggung jubah, pada bagiansisi bawah jubahmenggunakan hiasan lekapan tali stilasi ragam hias Pinto Aceh.
Kerawang Gayo and Pinto Acehare the names of ornamental varietiesthat developedin Central Aceh.The purpose of the study was to find out the manufacturing process andthe finished results of the application of Acehnese ornamental varieties, namely Kerawang Gayo and Pinto Aceh in theMuslimWomenWorkshop with the theme 'MUARA GAYO'. Inspired by the legendary story in Aceh, namely the Legend of Air TawarAceh, which tells about a dashing traveler who gets inspiration to test the local community.The process of applying the decorative variety Kerawang Gayo and Pinto Aceh begins with making a design, after that the application of Kerawang Gayoand Pinto Aceh motifsusing theembroideryand rope fixtures. It uses organza fabric and duces fabric for its main material. The silhouette used in this outfit is the L silhouette, which is a wide mermaid shape at the bottom, and has a very wide robe. The application of embroidery distillation ofvarious ornamental Kerawang Gayo is found on the face and on the back of the robe, on the lower side of the robeusing the decoration ofthe distillation rope of decorative variety Pinto Aceh.
Unduhan
Referensi
Anggraeni, D. N., & Indarti, I. (2022). Visualisasi Naga Erau pada Hiasan Busana Pengantin Wanita Muslim. TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana dan Boga, 10(2), 131-139.
Anissa, Y. D. C., & Mutmainah, S. (2020). Pengembangan Modul Cetak Pembelajaran Stilasi Ragam Hias Flora dan Fauna di SMP Negeri 3 Ngadirojo, Pacitan. Jurnal Seni Rupa, 8(1), 56-65.
Azizi, T., & Asril, A. (2018). Struktur dan Perkembangan Motif Pinto Aceh. Jurnal Seni Rupa, 1, 99-110.
Eskak, E. (2016). Ukiran Kerawang Aceh Gayo Sebagai Inspirasi Penciptaan Motif Batik Khas Gayo. Dinamika Kerajinan Dan Batik, 33(2), 121-132.
Fadilah, H. N. (2013). Manfaat Hasil Belajar Busana Pengantin Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Busana Pengantin (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Ferawati, F. (2013). Motif Kerawang Gayo pada Busana Adat Pengantin di Aceh Tengah. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 15(1).
Kurniati, M. S., Irmayanti, S. P., & Nurhijrah, S. P. (2022). Teknik Menghias Kain. Penerbit P4I.
Min, S., DeLong, M., & LaBat, K. (2015). Exploring flow in the apparel design process. International Journal of Fashion Design, Technology and Education, 8(3), 260-267.
Nisyak, K., Manugeren, M., & Purwarno, P. (2020). Local Wisdom in Pinto Aceh: A Semiotic Approach. In Aicll: Annual International Conference on Language and Literature (Vol. 2, No. 1, pp. 44-52).
Okthiara, S. H., Asyik, B., & Haryono, E. (2014). Deskripsi Industri Kerajinan Sulam Usus di Desa Natar Tahun 2014. Jurnal Penelitian Geografi (JPG), 2(6).
Salihin, A., Juned, S., & Dharsono, D. (2019). Motif Ukiran Kerawang Gayo Pada Rumah Adat Gayo Di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 68-79.
Serlin, S. (2020). Perpaduan Motif Kerawang Gayo Aceh dan Parang Rusak Barong Dalam Busana Evening (Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta).
Suhersono, H. (2004). Desain bordir motif flora dan dekoratif. Gramedia Pustaka Utama.
Zakiyah, U., & Puspitasari, C. (2018). Perancangan Aksesoris Fashion Dengan Inspirasi Sulam Usus. eProceedings of Art & Design, 5(3).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian

