Pewarnaan Alami Benang Katun Menggunakan Angkak (Monascus Purpureus)

Penulis

  • Syafira Tasya Yuditira Universitas Sebelas Maret
  • Ratna Endah Santoso Universitas Sebelas Maret

DOI:

https://doi.org/10.26740/baju.v4n2.p152-161

Kata Kunci:

Pewarna Alami, Angkak, Benang, Katun

Abstrak

Pewarna alami dapat diperoleh dari tumbuhan, hewan, mineral dan mikroorganisme. Mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan pigmen adalah jamur Monascus Purpureus. Angkak atau Monascus Purpureus merupakan hasil fermentasi dari beras dengan jamur Monascus Spp. Jamur Monascus Purpureus dapat memproduksi pigmen karotenoid dalam jumlah yang besar sehingga menghasilkan warna merah. Angkak sering digunakan sebagai bahan obat tradisional, makanan pokok dan terutama sebagai pewarna alami makanan. Namun, pengetahuan dan penerapan pewarna alam dari angkak pada tekstil masih sangat jarang diketahui dan dilakukan, khusunya pada benang katun. Penelitian ini mengacu pada metode eksperimental yang dilakukan berdasarkan pengumpulan data dalam bentuk studi literatur, uji coba, pengamatan dan wawancara. Proses pewarnaan alami benang katun dengan angkak dilakukan dengan beberapa tahap dan teknik. Pewarnaan alami angkak pada benang katun menghasilkan warna-warna nude yang bervariasi. Penelitian ini mendapatkan hasil berupa 16 variasi warna yang didaptkan dari 16 kombinasi bahan mordant dan fiksasi. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan lebih mengenai potensi pewarnaan alami angkak pada katun, sehingga dapat menjadi alternatif pewarna tekstil yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam industri tekstil.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Angraini, F., & Adriani, A. (2021). Perbedaan Mordan Asam Sitrat dan Asam Cuka Terhadap Hasil Pencelupan Bahan Katun Menggunakan Ektrak Ubi Jalar Ungu (Ipomea Batatas). Jurnal Pendidikan, Busana, Seni dan Teknologi, 3(1), 19-25.

Bahari, N., Handayani, R., Santoso, R. E., & Prameswari, N. S. (2020). Mordant And Fixation Test Of Bone Ash On Natural Colours Towards Cotton And Silk Fabric. Fibres and Textiles, 1(4), 8-14

Darmadi, Hamid. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Enrico, E. (2019). Dampak limbah cair industri tekstil terhadap lingkungan dan aplikasi tehnik eco printing sebagai usaha mengurangi limbah. Moda: The Fashion Journal, 1(1), 1-9.

Gulrajani, M. L., Srivastava, R. C., & Goel, M. (2001). Colour gamut of natural dyes on cotton yarns. Coloration Technology, 117(4), 225-228.

Hartanto, S. (2021). Pewarnaan Alami Dan Sintetis Limbah Sisik Ikan Sebagai Potensi Perhiasan/Aksesoris Mode. Jurnal Da Moda, 2(2), 1-7.

Kant, R. (2011). Textile Dyeing Industry an Environmental Hazard. Natural Science, 4(1), 22-24.

Krause, Jim. (2010). Color index. Ohio: How Books.

Kumar, A., Vishwakarma, H. S., Singh, J., Dwivedi, S., & Kumar, M. (2015). Microbial pigments: production and their applications in various industries. Int. J. Pharm. Chem. Biol. Sci, 5(1), 203-212.

Mauliza, I. N., & Sunendar, B. (2016). Red dyeing silk in room temperature using fermented rice (Oryza sativa) and yam tuber (Pachyrhizus erosus) by Monascus purpureus as an alternatives of an eco-friendly textile dyes. Materials Science and Engineering, 150(1), 1-10.

Nguyen, T., Karl, M., & Santini, A. (2017). Red yeast rice. Foods, 6(3), 19.

Prabhu, K. H., & Bhute, A. S. (2012). Plant based natural dyes and mordants: A Review. J. Nat. Prod. Plant Resour, 2(6), 649-664.

Pujilestari, Titiek. (2015). Review: Sumber dan Pemanfaatan Zat Warna Alam untuk Keperluan Industri. Dinamika Kerajinan dan Batik, 32(2), 93-106.

Simanungkalit, Y. S., & Syamwil, R. (2020). Teknik Ecoprint Dengan Memanfaatkan Limbah Mawar (Rosa Sp.) Pada Kain Katun. Fashion and Fashion Education Journal, 9(2), 90-98.

Sudarma, I. D. G. A., Sastrawidana, I. D. K., & Maryam, S. (2017). Produksi Pigmen Warna Merah dari Jamur Penicillium Purpurogenum yang diisolasi dari Tanah Tercemar Limbah Susu Kambing dengan Metode Submerged Fermentation. Wahana Matematika Dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, Dan Pembelajarannya, 11(1), 20-21.

Supandi. (2009). Pengetahuan Tekstil. Bandung: PKK FPKT UPI.

Diterbitkan

2023-12-29

Cara Mengutip

Yuditira, S. T., & Santoso, R. E. (2023). Pewarnaan Alami Benang Katun Menggunakan Angkak (Monascus Purpureus). BAJU: Journal of Fashion and Textile Design Unesa, 4(2), 152–161. https://doi.org/10.26740/baju.v4n2.p152-161

Terbitan

Bagian

Articles
Abstract views: 111 , PDF Downloads: 152