KAJIAN TEKNIS PEWARNAAN BATIK DENGAN PEWARNA ALAMI DI KAMPUNG ALAM MALON GUNUNG PATI KOTA SEMARANG

Penulis

  • Ariyana Damayanti Akademi Kesejahteraan Sosial Ibu Kartini
  • Arina Haq Akademi Kesejahteraan Sosial Ibu Kartini

DOI:

https://doi.org/10.26740/baju.v6n1.p37-47

Kata Kunci:

Pewarna, Alam, Tekstil, Batik

Abstrak

Tujuan penelitian adalah mengungkap teknik dan bahan pewarna apa saja yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami dalam kerajinan batik yang ada di kampung alam malon sehingga dapat mengangkat nilai lokalitasnya. Kampung Batik alam Malon dengan keadaan alam yang masih asri banyak tumbuhan alam yang bisa dimanfaatkan untuk membuat pewarna diantaranya yaitu pohon indigo, pohon jelawe, pohon tinggi dan lain sebagainya. Metode penelitian dalam penelitian ini yaitu deskriptif eksploratif. Penelusuran data akan dilakukan dengan cara studi pustaka, observasi, observasi dan wawancara. Pewarnaan bahan texstil batik memerlukan waktu lama serta proses yang panjang, dimulai dari persiapan bahan texstil dengan pemordanan, selanjutnya proses pemalaman, pewarnaan pertama mnimal 5 kali pencelupan, penjemuran selama 5 kali, fixaxi dengan berbagai larutan seperti tunjung, kapur dan tawas, dari proses fixaxi inilah pewarna alami dapat di variasikan memjadi berbagai pilihan warna yang diinginkan, lanjut deng proses penembokan, dan pewarnaan kembali untuk warna dasar bahan juga dilakukan selama 5 kali pencelupan. Selanjutnya proses pelorodan dan dilanjutkan dengan pembilasan pengeringan. Proses masuknya warna ke dalam serat texstil baru terlihat setelah bahan diangin-anginkan dan tidak terkena sinar matahari langsung. Masuknya pewarna alam terjadi setelah kain mendapatkan perlakuan yang berasal dari alam, untuk itu lingkungan sangat berpengaruh dalam pembuatan batik dengan pewarna alam.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Apriliani, S. S. (2014). Pengaruh konstruksi kain terhadap kualitas batik dengan teknik Wet on wet (WOW). Fashion and Fashion Education Journal, 3(1).

Creswell, JW. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Mixed, Edisi ke-3, Cetakan kedua. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Ernawi, I. S. (2010). Harmonisasi Kearifan Lokal Dalam Regulasi Penataan Ruang. In Seminar Nasional “Urban Culture, Urban Future: Harmonisasi Penataan Ruang Dan Budaya Untuk Mengoptimalkan Potensi Kota (pp. 1-21).

Kustiyah, I. E. (2017). Batik sebagai identitas kultural bangsa Indonesia di era globalisasi. Gema, 30(52), 62476.

Kusumaningtyas, I. A., & Wahyuningsih, U. (2021). Analisa Hasil Penelitian Tentang Teknik Ecoprint Menggunakan Mordan Tawas, Kapur, dan Tunjung pada Serat Alam. Jurnal Online Tata Busana, 10(3), 9–14. https://doi.org/10.26740/jurnal-online-tata-busana.v10i3.42976

Mudjiyanto, B. (2018). Tipe penelitian eksploratif komunikasi. Jurnal studi komunikasi dan media, 22(1), 65-74.

Prasetyo, Singgih Adhi. (2016). ”Karakteristik Motif Batik Kendal Interpretasi dari Wilayah dan Letak Geografis”, Jurnal Imajinasi, no. 1 Vol. X, Unnes.

Setyawan, M. A. (2019). UU Pesantren: Local genius dan intervensi negara terhadap pesantren. MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(1), 19-40.

Suliyati, T. (2020). Penguatan Industri Kreatif Batik Semarang di Kampung Alam Malon Kecamatan Gunung Pati Semarang. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi, 4(2), 287-296.

Sundari, S., Widdiyanti, W., Yanuarmi, D., & Ditto, A. (2018). Ekstrakurikuler Batik Di Man 2 Kota Bukittinggi. Jurnal Batoboh, 3.

Yulimarni, Y., Widdiyanti, W., Ditto, A., Akbar, T., & Sundari, S. (2022). Pelatihan Batik Tulis bagi Kelompok Ibu Rumah Tangga Batu Limo Kota Padangpanjang. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(2), 671–678. https://doi.org/10.54082/jamsi.304

Diterbitkan

2025-04-23

Cara Mengutip

Damayanti, A., & Haq, A. (2025). KAJIAN TEKNIS PEWARNAAN BATIK DENGAN PEWARNA ALAMI DI KAMPUNG ALAM MALON GUNUNG PATI KOTA SEMARANG. BAJU: Journal of Fashion and Textile Design Unesa, 6(1), 37–47. https://doi.org/10.26740/baju.v6n1.p37-47

Terbitan

Bagian

Articles
Abstract views: 50 , PDF Downloads: 48