PERKEMBANGAN MORFOSINTAKSIS SATUAN BAHASA DAMIT DALAM BUKU NETZWERK

  • MARIA FRANSISKA CAHYANINGTYAS

Abstract

Satuan linguistik dalam bahasa Jerman dapat dianalisis secara independen yang berfungsi sebagai adverbia dan secara dependen yang berfungsi sebagai konjungsi. Data penelitian satuan linguistik damit ini berupa kalimat pada buku pembelajaran bahasa Jerman, khususnya buku Netzwerk. Tentu saja kajian pada bidang morfosintaksis ini belum dilakukan kajian secara detail pada buku ajar Netzwerk A2 dan B1 baik Kursbuch maupun Arbeitsbuch sehingga akan sangat menarik jika dikaji lebih mendalam dan lebih seksama khususnya pada satuan bahasa damit. Penelitian ini tidak hanya berfokus pada fungsi satuan linguistik, melainkan juga menganalisis perkembangan struktur linguistik yang terbatas pada bidang morfosintaksis secara paradigmatis dan sintagmatis. Tak lepas dari itu, penelitian yang dikaji termasuk pada penelitian deskriptif kualitatif yang mengalami proses penelitian dan pemahaman terhadap gambaran kompleks mengenai kata-kata serta studi pada situasi yang alami. Terdapat beberapa tahapan penting dalam melakukan penelitian, yakni tahap pengumpulan data dan tahap analisis data. Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik catat. Melalui teknik catat diperoleh data berupa sepuluh kalimat bahasa Jerman dari buku Netzwerk A2 dan B1 baik Kursbuch maupun Arbeitsbuch tahun 2017. Pada tahap berikutnya, yakni tahap analisis data. Penelitian ini menggunakan teori adverbia dan teori konjungsi menurut Eisenberg, serta untuk mendeskripsikan dan menganalisis perkembangan struktur satuan linguistik damit menggunakan teori gramatikalisasi menurut Henn-Memmesheimer. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan fungsi satuan linguistik sebagai adverbia dan konjungsi serta perkembangan satuan linguistik damit pada bidang morfosintaksis secara paradigmatis maupun sintagmatis. Selanjutnya, berbasis pada teori Eisenberg hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa satuan linguistik damit yang berfungsi sebagai adverbia memiliki ciri pola urutan kata yang tidak terbatas dan kedudukannya tidak dipengaruhi oleh kata kerja. Selain sebagai adverbia, damit juga dapat berfungsi sebagai konjungsi yang memiliki pola urutan kata relatif tetap dan tidak mengalami infleksi. Sedangkan berdasarkan teori gramatikalisasi Henn-Memmesheimer hasil yang diperoleh pada penelitian yaitu satuan linguistik damit sebagai adverbia secara paradigmatik bergramatikalisasi lemah karena memiliki hubungan yang tidak terbatas dan satuan linguistik tersebut dapat disubstitusikan dengan satuan linguistik yang lain. Sedangkan damit sebagai konjungsi secara paradigmatis bergramatikalisasi kuat karena memiliki hubungan yang terbatas dan memiliki keterbatasan konkurensi jika disubstitusikan dengan satuan linguistik lain. Sejalan dengan hal itu, damit sebagai adverbia secara sintagmatis bergramatikalisasi lemah karena damit tidak bergantung pada satuan linguistik lain dan memiliki pola urutan kata yang bebas. Terakhir, damit sebagai konjungsi secara sintagmatis bergramatikalisasi kuat karena satuan linguistik tersebut bergantung pada satuan linguistik lain dan memiliki pola urutan kata yang relatif tetap.

Kata kunci: damit, adverbia, konjungsi, teori gramatikalisasi

Published
2020-07-01
Section
Articles
Abstract Views: 88
PDF Downloads: 82