RELOKASI PARAMETER GEMPABUMI SALATIGA 18 OKTOBER 2023 MENGGUNAKAN METODE GEIGER: Kata Kunci: Relokasi, parameter gempabumi, metode geiger

Safirda Adini Rahmatsyah Putri; Muhammad Nurul Fahmi

doi:10.26740/ifi.v14n1.p75-84

Authors

Safirda Adini Rahmatsyah Putri Universitas Negeri Surabaya
Muhammad Nurul Fahmi Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/ifi.v14n1.p75-84

Abstract

Relokasi parameter gempabumi merupakan salah satu inversi geofisika yang dilakukan untuk mendapatkan nilai parameter baru dengan ketepatan yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh iterasi terhadap perubahan nilai parameter yang dihasilkan pada relokasi gempabumi menggunakan metode geiger, serta untuk mengetahui parameter gempabumi setelah dilakukan relokasi menggunakan metode geiger. Perhitungan relokasi menggunakan parameter awal gempa sebagai variabel kontrol, iterasi sebagai variabel manipulasi, nilai error, parameter gempa baru, grafik perubahan parameter pada setiap iterasi, grafik perubahan error (Δx, Δy, Δz, dan Δt) pada setiap iterasi, serta peta episenter gempabumi sebelum dan sesudah direlokasi sebagai variabel respon. Perhitungan relokasi metode geiger diolah menggunakan Microsoft Excel dan dilakukan regresi berganda dengan enam kali iterasi sehingga mendapatkan error minimum. Peneitian ini menghasilkan parameter baru diantaranya adalah koordinat episenter (110,735 BT dan -7,324 LS) dengan perubahan sejauh 0,005 ºBT dan 0,0156 ºLS dari koordinat episenter awal, kedalaman 18,11 km dengan perubahan sejauh 5,11 km dari kedalaman awal, dan Origin time yaitu pada 11:29:33,7 UTC dengan perubahan sebanyak 2,44 detik dari Origin time awal.

Kata Kunci: Relokasi, parameter gempabumi, metode geiger

Abstract

Earthquake parameter relocation is one of the geophysical inversions conducted to obtain new parameter values with better accuracy. This study was conducted with the aim to determine the effect of iteration on changes in parameter values produced in earthquake relocation using the Geiger method, as well as to determine the earthquake parameters after relocation using the Geiger method. The relocation calculation uses the initial earthquake parameters as control variables, iterations as manipulation variables, error values, new earthquake parameters, graphs of parameter changes at each iteration, graphs of error changes (Δx, Δy, Δz, and Δt) at each iteration, and earthquake epicenter maps before and after relocation as response variables. Geiger method relocation calculations are processed using Microsoft Excel and multiple regression is performed with six iterations to get the minimum error. This research produces new parameters including epicenter coordinates (110.735 East and -7.324 LS) with a change of 0.005 ºBT and 0.0156 ºLS from the initial epicenter coordinates, depth of 18.11 km with a change of 5.11 km from the initial depth, and Origin time at 11:29:33.7 UTC with a change of 2.44 seconds from the initial Origin time.

Keywords: Relocation, earthquake parameters, epicenter, hypocenter, origin time, iteration, geiger method

Downloads

Download data is not yet available.

References

Fauzi, A. (2014). Relokasi Hiposenter Gempabumi Daerah Jawa Barat Dan Sekitarnya Tahun 2009 - 2014 Menggunakan Metode MJHD. ITB

Fidia, R., Pujiastuti, D., & Sabarani, A. (2018). Korelasi Tingkat Seismisitas dan Periode Ulang Gempa Bumi di Kepulauan Mentawai dengan Menggunakan Metode Guttenberg-Richter. Jurnal Fisika Unand, 7(1), 84–89

Fitria, M., & Prastowo, T. (2022). Seismisitas Jawa Timur dan Potensi Bahaya Bencana Seismik Terkait. Jurnal Inovasi Kimia Indonesia, 11(1)

Naryanto, H. S. (2021). Analisis Sumber Tsunami untuk Pertimbangan Perencanaan Jalur Kabel InaCBT di Selat Makasar. Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana, 5(1), 8–18.

Habibi, A. I. (2016). Relokasi Hiposenter Gempabumi Jawa Barat Dan Sekitarnya Menggunakan Metode Mjhd. Inovasi Fisika Indonesia, 5(3).

Shohaya, J. N. (2014). Model Kecepatan 1-D Gelombang P Dan Relokasi Hiposenter Gempa Bumi Di Bengkulu Menggunakan Metode Coupled Velocity Hipocenter. Inovasi Fisika Indonesia, 3(2).

Soehaimi, A., Sinung Baskoro, S. ., Soebowo, E., Ma’mur, M., & Sopyan, Y. (2021). Penilaian Potensi Bencana Gempabumi dan Tsunami untuk Pelindungan Infrastruktur Migas dan PLTU di Cilacap, Jawa Tengah. Jurnal Geologi Dan Sumberdaya Mineral, 22(4), 209.

Supardiyono, Dzulkiflih, Santosa, B., Nugraha, A. (2014). Estimasi Model Satu Dimensi Kecepatan Gelombang P dan S di Jawa Tengah dan Timur. Seminar Nasional Fisika dan Terapannya IV.

Tumangkeng, C., Wenas, D. R., & Umboh, S. I. (2020). Model Kecepatan 1d Gelombang P dan Relokasi Hiposenter Wilayah Sulawesi Utara dan Sekitarnya Menggunakan Metode Couple Velocity Hypocenter. Jurnal Pendidikan Fisika, 1(2).

Widiyantoro, S., Gunawan, E., Muhari, A., Rawlinson, N., Mori, J., Hanifa, N. R., Susilo, S., Supendi, P., Shiddiqi, H. A., Nugraha, A. D., & Putra, H. E. (2020). Implications for Megathrust Earthquakes and Tsunamis from Seismic Gaps South of Java Indonesia. Scientific Reports, 10(1), 1–12.