Beralih ke menu navigasi utama Beralih ke bagian utama Beralih ke bagian footer website

Articles

Vol 1 No 2 (2025): Inovasi, Keberlanjutan, dan Perspektif Budaya dalam Kuliner dan Perhotelan

Pemanfaatan Tepung Garut dengan Penambahan Tepung Kelor Ditinjau dari Sifat Sensori Biskuit

Telah diserahkan
November 27, 2025
Diterbitkan
2025-11-27

Abstrak

Pemanfaatan bahan pangan lokal yang kaya nutrisi menjadi penting untuk pengembangan produk fungsional yang tetap diterima konsumen. Penelitian ini mengkaji pengaruh variasi proporsi tepung garut dengan penambahan  kelor (G1 = 70%, G2 = 80%, P3 = 90%) terhadap sifat sensori biskuit menggunakan uji sensori hedonik oleh 83 panelis dan dianalisis dengan repeated-measures ANOVA serta uji berpasangan (Bonferroni). Hasil menunjukkan perbedaan bermakna antar perlakuan pada seluruh atribut sensori (warna, aroma, rasa, tekstur, bentuk, dan kesukaan keseluruhan; p < 0,05). Secara khusus, perlakuan G1 (70%) memberikan skor tertinggi pada rasa (4,07 ± 0,96), kesukaan keseluruhan (4,05 ± 0,95) dan bentuk (4,01 ± 0,96), sementara P3 (90%) menunjukkan penurunan signifikan terutama pada tekstur (2,79 ± 1,20) dan kesukaan keseluruhan (3,25 ± 1,21). Analisis post-hoc mengindikasikan bahwa G1 dan G2 secara umum berada dalam kelompok penerimaan yang sama pada beberapa atribut, tetapi keduanya berbeda nyata dari P3 pada atribut kritis. Kontribusi penelitian ini adalah penentuan rentang formulasi optimal (sekitar 70–80% komposisi tepung garut dengan penambahan  kelor) yang menjaga keseimbangan antara manfaat gizi dan penerimaan konsumen, sehingga dapat menjadi acuan bagi pengembangan biskuit fungsional berbasis bahan lokal.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.