PENGARUH VARIASI ORIENTASI SERAT DAN WAKTU PENGERINGAN TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT SERAT KULIT JAGUNG

Abstract

Abstrak
Teknologi pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) saat ini memiliki berbagai aplikasi yang luas. Penggunaan material komposit serat sintetis seperti fiberglass/carbon fiber banyak digunakan dalam pembuatan UAV karena mamiliki karakteristik bobot yang ringan dan kekuatan mekanik yang baik. Namun penggunaan komposit serat sintetis memiliki kekurangan, seperti harga yang relatif mahal dan dampak negatif terhadap lingkungan. Permasalahan ini dapat diatasi dengan penggunaan komposit serat alam. Pemilihan serat alam perlu mempertimbangkan faktor seperti biaya, kekuatan, dan ramah lingkungan. Komposit pada penelitian ini menggunakan serat kulit jagung sebagai penguat dan campuran resin yukalac 157 dengan katalis Methyl Ethyl Keton Peroxide (MEPOXE) sebagai matriks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh orientasi serat dan waktu pengeringan pada serat kulit jagung terhadap kekuatan tarik. Variasi orientasi serat yaitu lurus dan acak, sedangkan variasi waktu pengeringan adalah 1 jam dan 2 jam. Pembuatan komposit menggunakan metode Hand Lay-Up. Material komposit dilakuakan pengujian tarik berdasarkan standar ASTM D3039 untuk mengetahui kekuatan tariknya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kekuatan tarik tertinggi didapatkan oleh material komposit dengan variasi orientasi serat lurus dan waktu pengeringan 1 jam, yaitu sebesar 40,1 Mpa. Sedangkan kekuatan tarik terendah didapatkan oleh material komposit dengan variasi orientasi serat acak dan waktu pengeringan 2 jam, yaitu sebesar 19,08 Mpa.
Kata Kunci: Serat kulit jagung, Waktu pengeringan, Orientasi serat, Komposit