STUDI KOMPARASI PERFORMA MOTOR YAMAHA JUPITER MX 2010 BERBAHAN BAKAR BIOPREMIUM DENGAN PERTAMAX

  • INDAH PUSPITASARI S1 Pendidikan Teknik Mesin FT Unesa
Keywords: Bioethanol, Biopremium, Pertamax, Performa Mesin.

Abstract

Konsumsi BBM subsidi di berbagai daerah terus mengalami kenaikan dan melampaui kuota yang ditetapkan. Salah satu faktor membengkaknya konsumsi BBM subsidi, terutama jenis Premium dan Solar adalah laju pertambahan jumlah kendaraan bermotor yang tidak signifikan. Langkah konkret baru diambil pemerintah pada akhir 2011, pemerintah mulai mempersiapkan pembatasan pemakaian BBM bersubsidi. Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, para pengguna BBM bersubsidi diharuskan berpindah ke BBM non subsidi, untuk kendaraan bermesin bensin harus menggunakan pertamax atau pertamax plus. Tetapi hal ini masih menjadi kendala bagi masyarakat karena harga pertamax yang masih sangat mahal. Dalam menyikapi hal ini diperlukan bahan bakar alternatif yang lebih murah yaitu campuran antara bioethanol plus premium atau lebih di kenal dengan biopremium. Penelitian ini bermaksud untuk mengkomparasikan performa motor Yamaha Jupiter MX tahun 2010 yang berbahan bakar biopremium dengan pertamax. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian adalah pertamax (kelompok standart) dan kelompok eksperimen meliputi biopremium E5, E10, E15, dan E20. Sedangkan untuk bioethanol berasal dari tetes tebu dengan kadar etanol 96% diperoleh dari toko kimia PT. Brataco jalan Tidar no. 89 Surabaya yang merupakan produksi dari PTPN XI. Langkah awal sebelum bahan diujikan adalah mencampur premium dengan bioethanol dengan cara di blending kemudian proses pemisahan kadar air. Analisa data dilakukan dengan metode deskripsi dengan rpm pada beban penuh (Full Open Throtle Valve) dengan posisi transmisi top gear yang berpedoman pada standart SAE J1349. Berdasar hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan biopremium E20 pada motor Yamaha Jupiter MX 2010 lebih baik dibandingkan dengan pertamax dari segi performa motor. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan torsi optimal menjadi 1,11 kgf.m dengan peningkatan sebesar 15,22% pada 4500 rpm dan 15,08% pada 5000 rpm. Daya efektif optimal menjadi 9,90 PS dengan peningkatan sebesar 19,59% pada 7000 rpm. Konsumsi bahan bakar spesifik optimal menjadi 0,069 kg/PS.jam dengan penurunan sebesar 15,23% pada 4000 rpm. Tekanan efektif rata-rata optimal menjadi 2,59 kg/cm² dengan peningkatan sebesar 16,29% pada 4500 rpm.
Published
2013-01-22
Abstract Views: 16
PDF Downloads: 257