STUDI KOMPARASI EMISI GAS BUANG MOTOR YAMAHA JUPITER MX 2006 BERBAHAN BAKAR ANTARA BIOPREMIUM DENGAN PERTAMAX

  • COKORDA Istri Dewi ISTRI DEWI YULIANTARI S1 Pendidikan Teknik Mesin FT Unesa
Keywords: premium, pertamax, bioethanol, emisi gas buang.

Abstract

Tingkat polusi udara khususnya di Kota Surabaya sudah dalam taraf yang mengkhawatirkan. Penyebab utama polusi yang tinggi, 96% berasal dari kendaraan bermotor. Sumber emisi terbesar adalah CO sebanyak 5.500.000 ton/tahun dari sumber Transportasi (96 persen), dan HC yang bersumber dari transportasi memberikan kontribusinya 310.000 ton/tahun. Setiap tahun jumlah kendaraan bermotor di Indonesia khususnya di Surabaya selalu meningkat dan hal tersebut tidak lepas akan penggunaan bahan bakar fosil yang dapat menimbulkan pencemaran udara. Untuk itu perlu adanya bahan bakar alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak, yaitu bahan bakar nabati atau bioethanol yang bisa mengurangi pencemaran lingkungan (emisi) dan bersifat renewable (dapat diperbarui).Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui emisi gas buang kendaraan dengan menggunakan campuran premium dengan bioethanol yang memiliki kadar kemurnian 96% dan dibandingkan dengan emisi gas buang yang menggunakan pertamax. Variabel bebas yang digunakan adalah biopremium mulai dari E5, E10, E15, dan E20. Sedangkan variabel kontrol meliputi putaran mesin stasioner (1.500 rpm), start mulai 3.000 rpm sampai 8.500 rpm dengan range putaran 500 rpm pada mesin 4 langkah, pengujian dilakukan dengan Rpm beban penuh (Full Open Throtle Valve), transmisi pada posisi top gear, biopremium, suhu mesin pada suhu kerja (60-70 °C), Mesin Yamaha Jupiter MX 2006. Pengujian sesuai dengan standart pengujian emisi gas buang menurut ISO 3930/OIML R-99. Untuk variabel terikat yaitu melihat tingkat polutan dari kadar emisi gas buang yang ditimbulkan yaitu CO, HC, CO2 dan O2. Penelitian dilakukan di Bengkel Sumber Makmur Abadi Motor/PT.Fuboru Indonesia.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kandungan bioethanol pada premium dapat meningkatkan konsentrasi CO2 dan menurunkan konsentrasi CO, HC dan O2 dibandingkan dengan bahan bakar pertamax pada putaran idle. Emisi CO dan HC terhadap putaran mesin maupun lamda, biopremium E20 yang terendah dibandingkan dengan biopremium lainnya. Biopremium E20 dibandingkan dengan pertamax pada putaran 3000-8500 rpm jauh lebih rendah dengan CO pada putaran 8500 rpm sebesar 1,468 %vol sedangkan pertamax sebesar 7,647 %vol, sedangkan konsentrasi HC pada biopremium E20 sebesar 511 ppm dan pertamax sebesar 700 ppm. Untuk perbandingan biopremium yang optimal berada pada biopremium E15 dengan melihat parameter CO2 dan O2. Perbandingan biopremium E15 dengan pertamax yang optimal pada putaran 3000-8500 lebih besar biopremium E15 dengan konsentrasi CO2 sebesar 6,943 %vol dan untuk konsentrasi O2 lebih rendah sebesar 10,140 %vol.
Published
2013-01-22
Abstract Views: 58
PDF Downloads: 116