ANALISIS DETERMINAN BALITA PENDEK DAN SANGAT PENDEK DI INDONESIA 2015-2018 DENGAN REGRESI DATA PANEL
Abstract
Balita pendek dan sangat pendek (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang dibandingkan dengan umur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persentase balita kerdil di Indonesia pada tahun 2015–2018. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data panel yang bersumber dari website Badan Pusat Statistik dan publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah angka partisipasi sekolah, rata-rata pengeluaran per kapita rumah tangga untuk makanan, tingkat pengangguran terbuka, dan persentase balita gizi buruk dan kurang. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan Fixed Effect Model (FEM). Setelah dilakukan estimasi model terpilih, didapatkan hasil bahwa rata-rata pengeluaran per kapita rumah tangga untuk makanan dan persentase balita gizi buruk kurang berpengaruh signifikan. Sementara itu, berdasarkan hasil Individual Effect atau Cross-Section Fixed Effect, persentase balita kerdil tertinggi berada di Provinsi Sulawesi Barat sedangkan yang terendah berada di Provinsi Kepulauan Riau.
Kata kunci: Pengeluaran perkapita, partisipasi sekolah, tingkat pengangguran terbuka, balita gizi buruk
Abstract
Toddler short and very short (dwarf) is a condition where toddlers have a length or height less than age. This study aims to analyze the factors that influence the percentage of stunted toddlers in Indonesia in 2015-2018. This study uses secondary data in the form of panel data sourced from the website of the Central Statistics Agency and the publication of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. The independent variables in this study are school participation rates, the average per capita household expenditure for food, open unemployment rates, and the percentage of malnourished and under-aged children. The analytical method used is panel data regression with the Fixed Effect Model (FEM). After estimating the selected model, the results show that the average per capita expenditure of households for food and the percentage of malnourished children under five is not significantly influential. Meanwhile, based on the results of the Individual Effect or Cross-Section Fixed Effect, the highest percentage of dwarf children was in West Sulawesi Province while the lowest was in Riau Islands Province.
Keywords: Per capita expenditure, school participation, open unemployment rate, malnutrition toddlers
References
Direktorat Gizi Masyarakat. (2016). Buku Saku Pemantauan Status Gizi dan Indikator Kinerja Gizi 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Direktorat Gizi Masyarakat. (2017). Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) dan Penjelasannya Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Direktorat Gizi Masyarakat. (2018). Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Mitra. (2015). Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting (Suatu Kajian Kepustakaan). Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol. 2 No. 6.
Nimah, K., & Nadhiroh, S. R. (2015). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Media Gizi Indonesia, Vol. 10 No. 1.
Oktarina, Z., & Sudiarti, T. (2016). Faktor risiko stunting pada balita (24-59 bulan). Jurnal Gizi Indonesia, Vol. 8 No. 3.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buletin Jendela Informasi Kesehatan Semester 1. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Torlesse, Harriet et al. (2016). Determinants of stunting in Indonesian children: evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health, 16:669.
Wellina, Wiwien Fitrie et al. (2016). Faktor risiko stunting pada Anak Umur 12-24 bulan. Jurnal Gizi Indonesia, Vol. 5 No. 1.
Copyright (c) 2022 Astrid C. A. Pangaribuan, Kuncoro Dwi Dhanutama, Miko Oktavio Wijaya, Putri Tareka Navasha, Rani Nooraeni (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Copyright
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
PDF Downloads: 381