PENERAPAN KONSELING NARATIF UNTUK MENGURANGI TINGKAT GLOSSOPHOBIA SISWA KELAS X SMAN 13 SURABAYA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan konseling naratif untuk mengurangi tingkat glossophobia siswa SMA kelas X. Jenis peneltian ini adalah penelitian kuantitaif dengan metode penelitian eksperimen. Bentuk desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pre test-post test design. Alat pengumpul data yang dipakai adalah angket glossophobia untuk mendapatkan data tingkat glossophobia siswa kelas X di SMAN 13 Surabaya. Subyek dalam penelitian ini adalah 5 siswa dari 4 kelas X di SMAN 13 Surabaya yang memiliki skor glossophobia kategori tinggi. Bahasa yang digunakan dalam cerita baru semua subyek sudah menunjukan skor dalam penggunaan bahasa cerita diri dengan kriteria baik yang dihitung menggunakan rubric penilaian analisis perubahan cerita Innovative Maments Coding System (IMCS). Teknik analisis data yang digunakan adalah statistic non parametric dengan menggunakan analisis uji tanda. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai ρ = 0,031 lebih kecil dari α = 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang siginifikan skor tingkat glossophobia sebelum dan sesudah diberikan penerapan konseling naratif. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, mean pre-test sebesar 194,4 dan mean post-test sebesar 129,4 dan selisih antara mean post-test dan pre-test adalah sebesar 65. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesis penelitian ini yang berbunyi “Penerapan Konseling Naratif Untuk Mengurangi Tingkat Glossophobia Siswa SMA Kelas X di SMAN 13 Surabaya” dapat diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan konseling naratif untuk mengurangi tingkat glossophobia siswa SMA kelas X di SMAN 13 Surabaya.
PDF Downloads: 174