STUDI TENTANG REGULASI EMOSI PADA PESERTA DIDIK KORBAN BULLYING DI SMP NEGERI 58 SURABAYA

  • Nur Fadila Baiti Universitas Negeri Surabaya
  • Denok Setiawati Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Fenomena bullying dapat terjadi dimana saja termasuk di lingkungan sekolah yang menyebabkan dampak pada peserta didik yang menjadi korban bullying salah satunya yaitu mengalami permasalahan emosional. Peserta didik yang tergolong remaja ini masih sulit mengendalikan emosi disebabkan adanya regulasi emosi yang kurang berjalan dengan baik. Oleh karena itu, perlu adanya peran konselor sekolah yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk mengatasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah gambaran, faktor dan dampak dari regulasi emosi peserta didik korban bullying. Selain itu untuk mengetahui peran konselor pada regulasi emosi peserta didik korban bullying. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian ini menggunakan  purposive  sampling sehingga pengambilan sampel berdasarkan ketentuan tertentu. Kriteria subjek yang ditentukan yaitu peserta didik kelas VIII yang pernah menjadi korban bullying berusia 13-16 tahun dan memiliki permasalahan terkait regulasi emosi. Pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Proses analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Pengujian kredibilitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi  teknik pengumpulan data. Hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri 58 Surabaya ditemukan bahwa gambaran regulasi emosi pada peserta didik korban bullying yang diperoleh melalui aspek-aspek pada regulasi emosi yaitu : strategies to emotion regulation (strategies) dengan upaya yang dilakukan antara lain : berdiam, menangis, dan menyendiri, engaging in goal directed behavior (goals) melalui kegiatan yang positif seperti fokus belajar dan mengikuti kegiatan diluar sekolah, control emotional responses (impulse) dengan diam, berusaha menenangkan diri agar tidak membalas dan menambah masalah bahkan marah secara verbal sampai membalas secara fisik  dengan memukul tergantung intensitas bullying yang diterima, dan acceptance of emotional response (acceptance) pada sebagian peserta didik dapat menerima tanpa malu atas peristiwa bullying yang dialami bahkan menjadi motivasi untuk lebih semangat, akan tetapi ada pula yang merasa malu dan tidak tenang. Faktor yang mempengaruhi regulasi emosi peserta didik korban bullying dapat dibagi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dampak yang timbul dari rendahnya regulasi emosi bagi peserta didik korban bullying dapat dibagi menjadi tiga yaitu dampak psikologis, akademik dan perkembangan sosial. Peran konselor sekolah sangat krusial dalam kasus bullying terkait dengan regulasi emosi melalui layanan bimbingan dan konseling yang diberikan mulai dari preventif hingga kuratif. Adapun rekomendasi dari peneliti diharapkan dapat membantu perencanaan layanan bimbingan dan konseling terkait dengan regulasi emosi pada peserta didik korban bullying.

Kata Kunci : Bullying, Peserta didik, Regulasi emosi

Published
2023-06-08
Section
Articles
Abstract Views: 195
PDF Downloads: 331