HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA DI SDN KALIASIN III SURABAYA (Studi Pada Siswa Kelas III Semester Genap Tahun  2014/2015)

  • INDRA RUBIARKO

Abstract

Abstrak

Gizi merupakan faktor vital dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia, terutama anak sekolah. Gizi dibutuhkan anak sekolah untuk pertumbuhan dan perkembangan, energi, berpikir, beraktivitas fisik dan daya tahan tubuh. Asupan gizi yang berkualitas merupakan hal terpenting bagi sumber tenaga. Terutama bagi siswa yang sering atau suka melakukan olahraga, karena dalam olahraga terdapat banyak unsur-unsur kemampuan fisik yang diperlukan untuk mencapai hasil yang efisien dalam belajar gerak. Seperti daya tahan, kekuatan, kelentukan dan kelincahan. Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan guna meningkatkan kualitas hidup. Pola gerak dasar dibagi menjadi tiga bentuk gerak sebagai berikut, gerak lokomotor, gerak non-lokomotor, gerak manipulatif. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kemampuan gerak dasar siswa kelas III di SDN Kaliasin III Surabaya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian korelasional (non-eksperimen). Populasi dalam penelitian ini sebesar 120 siswa. Dengan menggunakan cluster  random sampling, maka yang terpilih menjadi sampel penelitian ini adalah siswa kelas III A dengan jumlah siswa sebanyak 39 siswa. Data dalam penelitian ini diambil melalui status gizi dan gerak dasar. Analisis data menggunakan koefisien kontingensi. Berdasarkan hasil penelitian dari sampel yang berjumlah 39 siswa, sebanyak 14 siswa tergolong dalam kategori obesitas dengan persentase sebesar 35,89%, dengan rincian 3 siswa kategori gerak dasar kurang, 8 siswa kategori gerak dasar cukup, 3 siswa kategori gerak dasar baik, siswa yang tergolong normal sejumlah 12 siswa, dengan rincian 10 siswa kategori gerak dasar cukup, 2 siswa kategori gerak dasar baik, siswa yang tergolong gemuk sejumlah 10 siswa, dengan rincian 1 siswa kategori gerak dasar kurang, 7 siswa kategori gerak dasar cukup, 2 siswa kategori gerak dasar baik dan siswa tergolong dalam status gizi kurang dengan jumlah sebesar 3 siswa dengan rincian 1 siswa dengan jumlah sebesar 1 siswa kategori gerak dasar kurang, 1 siswa kategori gerak dasar cukup, 1 siswa kategori gerak dasar baik. Kemudian dari analisis koefisien kontingensi didapatkan hasil sig sebesar 0,552. Jadi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kemampuan gerak dasar siswa kelas III SDN Kaliasin III Surabaya dengan sumbangan sebesar 11,2% dan sisanya 88,8% dipengaruhi oleh faktor yang lain.

Kata Kunci: status gizi, kemampuan gerak dasar

Abstract

Nutrition is a vital factor in human growth and development, especially school children. Nutritional needs of school children for growth and development, energy, thinking, physical activity and endurance. Quality nutrition is the cornerstone for a power source. Especially for students who often or like to do sports, because in sports there are many elements of the physical abilities necessary to achieve efficient results in the study of motion. Such as endurance, strength, flexibility and agility. Basic motor skills is the ability of normal students do in order to improve the quality of life. Basic motion patterns are divided into the following three forms of motion, motion locomotor, non-locomotor movement, motion manipulative. The purpose of this study was to determine the relationship between nutritional status and basic motor skills in the third grade students of SDN Kaliasin III Surabaya. In this study, researchers used a quantitative descriptive research with correlational research design (non-experimental). The population of 120 students. By using cluster random sampling, then selected a sample of this research is class III A with enrollment of 39 students. The data in this study were taken through nutritional status and basic motion. Data analysis using contingency coefficient. Based on the results from the sample of 39 students, 14 students classified as obese category with a percentage of 35.89%, with details of 3 students lacking basic motion category, 8 students fairly basic categories of motion, 3 students good basic motion category, students were classified as normal number of 12 students, with details of 10 students pretty basic motion category, 2 students good basic motion category, students were classified as obese number of 10 students, with details 1 students lacking basic motion category, 7 students pretty basic motion category, two students both basic categories of motion and students belonging to poor nutrition status in the amount of 3 students with details of one student in the amount of 1 students lacking basic motion category, one student category of the basic motion enough, one student category of good basic motion . Later analysis showed sig contingency coefficient of 0.552. So there is no significant relationship between nutritional status and basic motor skills third grade students of SDN Kaliasin III Surabaya with a contribution of 11.2% and the remaining 88.8% influenced by other factors.

Keywords:  nutrition status, basic motion ability

Published
2016-01-20
Abstract Views: 45
PDF Downloads: 21