PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA SMA NEGERI 2 DENGAN SISWA SMA NEGERI 4 KOTA PROBOLINGGO

  • MUHAMMAD MUSLIH

Abstract

Abstrak

Pendidikan jasmani yang dilaksanakan sebagai proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani. Karena pendidikan jasmani, merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam pembinaan mutu sumber daya manusia Indonesia. Karena Kebugaran jasmani mengandung pengertian bagaimana kemampuan seseorang dalam melakukan tugas kejasmanian sehari-hari secara optimal bahkan masih dapat melakukan kegiatan jasmani tambahan lainnya tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.Dari penjelasan di atas, peneliti ingin mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa yang memperoleh pengalaman belajar pendidikan jasmani yang relatif sama yaitu  antara siswa kelas X SMA Negeri 2dengan siswa kelas X SMA Negeri 4Kota Probolinggo dengan menggunakan tes TKJI. Tujuan penelitian iniuntuk : 1)Untukmengetahui perbedaan tingkat kebugaran jasmani antara siswa kelas X SMA Negeri 2dengan siswa kelas X SMA Negeri 4Kota Probolinggo. 2) Untuk mengetahui sekolah mana yang lebih baik tingkat kebugaran jasmaninya. Dari kedua sekolah populasinya sebanyak 388 dan di ambil sampel 59 siswa dengan mengunakan cara cluster random sampling pada siswa kelas X di kedua sekolah. Berdasarkanhasilperhitunganstatistikmenunjukkanmedian dari hasil tes TKJI siswa SMA Negeri 2 Kota Probolinggo sebesar 10,50 sedangkan median dari hasil tes TKJI siswa SMA Negeri 4 Kota Probolinggo sebesar14,00. Hasil analisis data dan pembahasan yang dilihat dari uji Mann Whitney Test  menunjukkan bahwa nilai signifikan (0,002) lebih kecil dar alpha (5%). Sehingga dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi, ada perbedaan yang signifikan tingkat kebugaran jasmani antara siswa kelas X SMA Negeri 2 dengan siswa kelas X SMA Negeri 4 Kota Probolinggo.

Kata Kunci :Tingkat Kebugaran Jasmani

Abstract

Sport education is implemented as a reagularly and continuity education process to acquire knowledge, personality, skill, healthy, and fitness. It is because sport education is a long term invensment in constructing human resources in Indonesia. Sport education also has an understanding of how one’s capability to cope with daily physical activities optimally and even capability of doing other additional physical activities without causing meaningful exhausted. From the explanation above, the researcher wants to find out the fitness level of students which has had relatively the same sport education experience; those are the Tenth Graders of SMA Negeri 2and Tenth Graders of SMA Negeri 4Kota Probolinggo through TKJI Test. The aim of this research: 1) To find out the physical fitnes level comparison between Tenth Graders of SMA Negeri 2and Tenth Graders of SMA Negeri 4Kota Probolinggo. 2) To find out which school had better fitness level. From both school, the population is 388 students which 59 of them are taken as the sample through cluster random sampling from the tenth graders in both school. As the result of statistic measurement, it shows that the median from tenth graders of SMA Negeri 2 Kota Probolinggo result is 10,50 whereas the median from tenth graders of SMA Negeri 4 Kota Probolinggo result is 14,00. Data analysis result and discussion which is measurred from Mann Whitney Test shows that significant value (0,002) is smaller than alpha (5%). Hence, Ha is accepted and HO is rejected. Thus, there is significantly different of fitness level between Tenth Graders of SMA Negeri 2and Tenth Graders of SMA Negeri 4Kota Probolinggo.

Keywords : Physical Fitness Level.

Published
2017-06-08
Abstract Views: 28
PDF Downloads: 206