PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING (ORTODOK) MELALUI PENDEKATAN METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) (PADA SISWA KELAS VA SDN KEBRAON I SURABAYA)
Abstract
Abstrak
Fenomena Selama ini kebanyakan siswa hanya dijadikan sebagai obyek saja dan bukan subyek. Akibatnya, materi yang disampaikan tidak terserap secara menyeluruh karena tidak adanya umpan balik antara materi yang diberikan oleh guru dan yang diterima oleh murid, sehingga berdampak pada hasil belajar dari siswa yang tidak maksimal. Hal ini terlihat dari penilaian yang sudah dilakukan pada kelas V A SDN Kebraon 1 Surabaya, 27 siswa atau 61,36% mendapatkan kriteria “kurang” dan 17 siswa mendapat nilai 75 ke atas atau 38,64% mendapat kriteria “sedang” dan “baik”. Artinya masih kurang dari Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) yang diinginkan yaitu ≥75. Maka penelitian ini menggunakan model pembelajaran langsung karena pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang dirancang khusus untuk mengembangkan pembelajaran siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pada siklus 1, berhasil melampaui KKM sebanyak 5 siswa atau mencapai rata-rata nilai 54 dikatakan hasil penerapan metode pembelajaran belum tuntas. Pada siklus 2, berhasil melampaui KKM sebanyak 30 siswa atau dengan rata-rata nilai 80,02. Karena rata-rata nilai lebih besar 75%, maka hal ini dapat dikatakan tuntas. Untuk rata-rata tolak peluru gaya menyamping (ortodok) Studi awal hasilnya sebesar 54 dan studi akhir hasilnya sebesar 82,02. Maka peningkatan hasil tes belajar tolak peluru gaya menyamping (ortodok) siswa sebelum dan setelah menerima metode TGT yaitu sebesar 26,02%.
Kata Kunci: hasil belajar, tolak peluru gaya menyamping, metode TGT.
Abstract
For most students this phenomenon only be used as objects rather than subjects. As a result, the material presented is not completely absorbed in the absence of feedback between the material provided by the teacher and accepted by students, so the impact on learning outcomes of students who are not maximal. It is evident from the assessment that has been conducted on the class VA state elementery school Kebraon 1 Surabaya, 27 students or 61.36% gain criterion of "less" and 17 students scored above 75 or 38.64% to obtain the criterion of "being" and "good" . Means it is still less than the Minimum Graduation Criteria (KKM) is desired, namely ≥ 75. So this study using direct instructional model for teaching learning model that is specifically designed to develop students' learning of procedural knowledge and declarative knowledge that can be taught step by step. The results are as follows: In cycle 1, KKM surpassed by 5 students or reach an average value of 54 said the results of applying the learning method has not been completed. In cycle 2, KKM surpassed many as 30 students or with an average value of 80,02%. Because on average 75% greater value, then it can be said to be complete. For the average shot-put style sideways (orthodox) initial study results by 54 and the final study results of 82,02%. Then increase the test results to learn shot put style sideways (Orthodox) students before and after receiving the TGT method of 26,02%.
Keywords: learning outcomes, shot sideways style, TGT method.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section

