PERBANDINGAN KEBUGARAN JASMANI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA JAM PEMBELAJARAN PJOK PAGI DAN SIANG

Authors

  • Fajar Sadam Saputra Universitas Negeri Surabaya
  • Bambang Ferianto Tjahyo Kuntjoro Universitas Negeri Surabaya
  • Fifukha Dwi Khory Universitas Negeri Surabaya
  • Yuni Fitriyah Ningsih Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Abstrak

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melaksanakan aktivitas atau pekerjaan tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Hal ini Sangat penting bagi pendidikan untuk menerapkan kebugaran jasmani, terutama di sekolah. Ini penting agar siswa tidak lelah selama pembelajaran PJOK. Adapun motivasi adalah dorongan atau inisiatif individu untuk mengejar keinginan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan motivasi yang ada, setiap individu akan didorong untuk memiliki semangat tinggi dalam melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan mereka. Motivasi memiliki peran penting dalam proses belajar, sebagai kekuatan internal yang mendorong individu untuk bertindak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah siswa di SMAN 1 Sidayu memiliki motivasi yang berbeda untuk belajar dan tingkat kebugaran jasmani mereka saat mereka mengikuti pelajaran PJOK pagi dan siang. Pendekatan kuantitatif dengan metode komparatif digunakan pada penelitian ini. Pada instrumen penelitian ini menggunakan MFT, sedangkan dalam instrumen penelitian motivasi menggunakan instrumen kuesioner motivasi yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Taufiq Ikhwan Sulaksono. Penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Dalam pembelajaran PJOK, tingkat kebugaran jasmani siswa yang mengikuti tes MFT pada pagi dan siang, berada dalam kategori rendah, dan cukup, terbukti dari hasil perhitungan uji mann whitney test diketahui bahwa nilai P-value sebesarĀ  0,047 < 0,05 maka hasil ini menunjukkan ada perbandingan sebesar 0,3%. Artinya tingkat kebugaran jasmani pada jam pagi lebih baik dari pada jam siang. 2) Tidak ada perbedaan antara keinginan siswa untuk belajar PJOK pada waktu pagi dan waktu siang, terbukti dari hasil perhitungan uji Independent Samples bahwa nilai P-value sebesar 0,281 lebih besar dari 0,05.

Kata Kunci: tingkat kebugaran jasmani; motivasi belajar; siswa

Abstract

Physical fitness is the ability and ability to carry out activities or work without experiencing excessive fatigue. This is important so that students do not get tired during PJOK learning. As for motivation, it is the drive or initiative of individuals to pursue desires and achieve desired goals. With existing motivation, each individual will be encouraged to have high enthusiasm in carrying out activities to achieve their goals. Motivation has an important role in the learning process, as an internal force that encourages individuals to act. The purpose of this study is to find out whether students at SMAN 1 Sidayu have different motivation to learn and their physical fitness level when they attend morning and afternoon PJOK lessons. Quantitative approach with comparative method was used in this study. In this research instrument using MFT, while in the motivation research instrument using a motivation questionnaire instrument adopted from research conducted by Taufiq Ikhwan Sulaksono. The research shows that 1) In PJOK learning, the level of physical fitness of students who take the MFT test in the morning and afternoon, is in the low category, and sufficient, as evidenced by the results of the mann whitney test calculation, it is known that the P-value is 0.047 <0.05, so this result shows that there is a comparison of 0.3%. This means that the level of physical fitness in the morning is better than in the afternoon. 2) There is no difference between students' desire to learn PJOK in the morning and afternoon, as evidenced by the results of the Independent Samples test calculation that the P-value of 0.281 is greater than 0.05.

Keywords: physical fitness level; learning motivation; student

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2024-07-16

Issue

Section

Articles
Abstract views: 30