Survei Keterlaksanaan Memahami Arti Penting Aktivitas Fisik Bagi Peserta Didik Kelas VIII Di SMPN 14 Gresik
Abstract
Pendidikan jasmani memiliki peran penting dalam mengembangkan aspek fisik, mental, dan sosial peserta didik. Namun, aktivitas fisik siswa di tingkat SMP masih tergolong rendah, termasuk di SMP Negeri 14 Gresik, di mana siswa kelas VIII cenderung pasif dan mudah lelah saat pembelajaran PJOK. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pemahaman arti penting aktivitas fisik bagi peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 14 Gresik. Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah masih rendahnya kesadaran sebagian siswa terhadap manfaat aktivitas fisik bagi kesehatan fisik dan mental, yang tercermin dari kurangnya partisipasi aktif dalam pelajaran PJOK dan kebiasaan hidup sehari-hari Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik survei menggunakan angket modifikasi dari Physical Activity Questionnaire for Adolescents (PAQ-A). Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 176 siswa kelas VIII yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterlaksanaan pemahaman arti penting aktivitas fisik berada pada kategori sedang, dengan nilai rata-rata 66,38 dan standar deviasi 14,814. Sebanyak 70 siswa (39,77%) masuk kategori sedang, 44 siswa (25%) kategori rendah, 9 siswa (5,11%) sangat rendah, 37 siswa (21,02%) tinggi, dan 16 siswa (9,09%) sangat tinggi. Analisis tiap butir item PAQ-A juga menunjukkan seluruh aspek aktivitas fisik berada pada kategori sedang, baik pada aktivitas waktu luang, pelajaran PJOK, hingga aktivitas fisik akhir pekan. Penelitian ini diperkuat oleh teori WHO (2020) yang merekomendasikan aktivitas fisik 60 menit per hari untuk remaja serta berbagai studi yang menyebutkan pentingnya pembelajaran PJOK yang menyenangkan dan kontekstual dalam meningkatkan kesadaran fisik siswa.
Downloads
References
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. Longman,.
Aziz, R. A., & Nur, L. (2024). Profil Literasi Fisik Siswa di SDN 1 Karangsambung Kota Tasikmalaya. PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 11(2), 239–252. https://doi.org/10.17509/pedadidaktika.v11i2.74394
Berkvens, J. B. Y. (2017). The Importance of Understanding Culture When Improving Education: Learning from Cambodia. International Education Studies, 10(9), 161. https://doi.org/10.5539/ies.v10n9p161
Bloom, B. S., Engelhart, M. D., Furst, E. J., Hill, W. H., & Krathwohl, D. R. (1956). Handbook I: cognitive domain. New York: David McKay.
Daryanto, H. (2008). Evaluasi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Derana1, G. T., Pramono, M. R., Dianita, R., & Zaki, M. W. (2025). Pengenalan Kegiatan Fisik dan Edukasi Kesehatan untuk Membangun Generasi Sehat dan Berpengetahuan di SDN Nanggungan. PADMA LIBERTY : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 01. https://journal.muc-consultindo.com/index.php/padma-liberty/article/view/48/37
Fathurrohman, M. R. (2016). PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP KETERAMPILAN DASAR DALAM PEMBELAJARAN BULUTANGKIS. 1–23.
Hajering, H. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pemahaman Mahasiswa Pada Mata Kuliah Auditing. YUME : Journal of Management, 4(2), 233–246. https://doi.org/10.37531/yume.vxix.432
Kemenkes RI. (2019). Apa definisi Aktivitas fisik?
Kemenpora. (2022). Aktivitas Fisik. Kemenpora.
Maharani, R. C., & Sulaiman, A. (2025). Application Of Physical Fitness Tests To Grade 7 Students At Smpn 5 Tanggul Jember . Journal of Humanities Community Empowerment, 3(1), 12–19.
Maksum. (2018). Metodologi Penelitian. In Jawa Barat: CV Jejak.
Muhajir. (2017). Buku Paket PJOK kelas VIII. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Mustari, M., Ph, D., Rahman, M. T., & Ph, D. (2014). Manajement Pendidikan. In RajaGrafika Persada.
Nurdiansyah, I., & Prihanto, J. B. (2015). Survei Tingkat Keterlaksanaan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di SMP Negeri Surabaya Selatan. Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 3(3), 812–821.
Oja, L., & Piksööt, J. (2022). Physical Activity and Sports Participation among Adolescents : Associations Physical Activity and Sports Participation among Adolescents : Associations with Sports-Related Knowledge and Attitudes. May. https://doi.org/10.3390/ijerph19106235
Ridgers, N. D., Tóth, M., & Uvacsek, M. (2012). Physical activity levels of Hungarian children during school recess. Preventive Medicine, 49(5), 410–412. https://doi.org/10.1016/j.ypmed.2009.08.008
Shidik, M. A. (2020). Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Man Baraka. Jurnal Kumparan Fisika, 3(2), 91–98. https://doi.org/10.33369/jkf.3.2.91-98
Sudjana, N. (2010). Penilaian hasil proses belajar mengajar.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Alfabeta. (ed.)). Alfabeta.
Suherman, W. (2007). Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Fondasi Yang Kokoh Bagi Tumbuh Kembang Anak. Ekp, 13(3), 1576–1580.
UndangUndang Sisdiknas No. 20 tahun 2003. (2003). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
Utami, A. D., Suriyah, P., & Mayasari, N. (2020). Level Pemahaman Konsep Komposisi Fungsi Berdasar Taksonomi Solo.
Utari, R., Madya, W., & Pusdiklat KNPK. (2012). TAKSONOMI BLOOM apa dan Bagaimana Menggunakannya?
Walangadi, H., & Pratama, W. P. (2020). Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Menggunakan Media Video Animasi 2D. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 4(3), 201. https://doi.org/10.37905/aksara.4.3.201-208.2018
WHO. (2020). Who guidelines on physical activity and sedentary behaviour.
Wisnu, K., Putra, P., Gustiawati, R., & Julianti, R. R. (2020). Survei pembelajaran pendidikan jasmani yang menyenangkan bagi peserta didik smp. 170–180. https://doi.org/10.31571/jpo.v9i2.1906
Zuckerman, J. T. (2007). Classroom management in secondary schools: a study of student teachers’ successful strategies. American Secondary Education, 35(2), 4–17.
Published
Issue
Section
