Perkembangan Ragam Hias, Motif, dan Warna Tenun Ikat Gringsing di Desa Tenganan Pegringsingan, Bali

  • LUH WINA SADEVI

Abstract

Abstrak

 

Tenun ikat ganda hanya diproduksi di tiga tempat di dunia, antara lain; India, Jepang, dan Indonesia. Di Indonesia, tenun ikat ganda hanya diproduksi di desa Tenganan Pegringsingan, Bali yang disebut dengan tenun ikat gringsing. Tenun ikat gringsing dari zaman dahulu hingga saat  ini diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan alami dan alat-alat tradisional. Hingga saat ini tidak ada catatan tertulis secara resmi mengenai asal mula tenun ikat gringsing di desa Tenganan Pegringsingan, Bali. Menurut mitos, Dewa Indra yang menciptakan tenun ikat gringsing. Perkembangan ragam hias, motif, dan warna tenun ikat gringsing di desa Tenganan Pegringsingan, Bali, yaitu penelitian mengenai adanya perubahan yang menunjukkan adanya pertambahan dan menjadi lebih sempurna secara kontinyu (berkesinambungan) pada ragam hias, motif dan warna tenun ikat gringsing di desa Tenganan Pegringsingan, Bali dari tahun 1990 hingga 2014. Jenis penelitian yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif menggambarkan, menguraikan, menjelaskan dan menerangkan perkembangan ragam hias, motif dan warna  tenun ikat gringsing yang ada di desa Tenganan Pegringsingan, Bali. Tenik penngumpulan data, antara lain: Studi Pustaka, Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Perkembangan ragam hias tenun ikat gringsing dari tahun 1990 hingga 2014 tidak banyak mengalami perkembangan,  terdiri dari; ragam hias geometris, organis (manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan), dan dekoratif. Motif tenun ikat gringsing dari tahun 1990 hingga 2014 mengalami perkembangan, semula berjumlah 21 motif menjadi 25 motif. Perkembangan warna tenun ikat gringsing dari tahun 1990 hingga 2014 tidak banyak mengalami perkembangan, semula terdiri dari tiga warna utama, menjadi tiga warna utama dan warna biru. Ragam Hias tenun ikat gringsing  yang digunakan sebagai busana adat dan sarana upacara adat, yaitu ragam hias geometris, organis, dan dekoratif. Motif-motif yang digunakan sebagai busana adat dan sarana upacara, yaitu motif geometris, manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda-benda alam dan pemandangan. Warna yang digunakan sebagai busana adat dan sarana upacara adat, yaitu tiga warna utama.

 

Kata Kunci: Tenun, gringsing, ragam hias.

 

Abstract

 

Double Ikat woven is only produced in three places in the world, they are: India, Japan, and Indonesia. In Indonesia, double ikat woven only produced in Tenganan Pegringsingan village, Bali which is called Gringsing ikat woven. Gringsing ikat woven formerly produced using natural material and traditional equipments until now. By this day, there are no official written records about the origin of Gringsing ikat woven in Tenganan Pegringsingan village, Bali. Based on myth, the God Indra was created Gringsing ikat woven. The development of decorative, motif, and color of Gringsing ikat woven in Tenganan Pegringsingan village, Bali, is research about the present of addition and perfection continuously (sustainable) on decorative, motif, and color of Gringsing ikat woven in Tenganan Pegringsingan village, Bali from 1990 until 2014. Type of this research is descriptive qualitative. The descriptive qualitative research is describes, elaborate, explain and clarify the development of decorative, motif, and color of Gringsing ikat woven in Tenganan Pegringsingan village, Bali. Data collection techniques are: literature study, observation, interview, and documentation. The development of Gringsing ikat woven decorative from 1990 until 2014 was not much evolved, including: geometric, organs (human, animals, and plants), and ornament. Motif of Gringsing ikat woven from 1990 until 2014 have evolved, formerly consist of 21 motif become 25 motif. The development of Gringsing ikat woven color from 1990 until 2014 was not much evolved. Formerly consist of three main colors become three main colors and blue color. The decorative of Gringsing ikat woven which used as traditional costume and traditional ritual are geometric, organs, animals, plants, natural object, and landscape. The color used as traditional costume and traditional rituals are three main colors.

 

Keywords: Woven, gringsing, ragam hias.

Published
2015-06-04
How to Cite
WINA SADEVI, L. (2015). Perkembangan Ragam Hias, Motif, dan Warna Tenun Ikat Gringsing di Desa Tenganan Pegringsingan, Bali. Jurnal Online Tata Busana, 4(2). https://doi.org/10.26740/jotb.v4n2.p%p
Abstract Views: 165
PDF Downloads: 326