SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN AGENSI HIBURAN KOREA TERBAIK MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS
Abstract
Perkembangan industri hiburan Korea Selatan di dunia sangat berkembang pesat dan cepat menyebar luas. Keberadaannya cenderung diterima publik dari berbagai kalangan sehingga menghasilkan suatu fenomena Korean wave. Seiring dengan berkembangnya zaman, fenomena Korean wave menyebabkan para pendiri agensi hiburan Korea membuka audisi di berbagai dunia termasuk di Indonesia. Persaingan antar agensi hiburan Korea untuk mempromosikan artis-artisnya juga meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urutan prioritas kriteria dalam memilih agensi hiburan Korea dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk pembobotan dan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk pe-ranking-an alternatif. Hasil analisis dengan menggunakan metode ini menyimpulkan bahwa urutan kriteria yang paling diprioritaskan dalam memilih agensi hiburan Korea adalah manajemen dengan bobot senilai 0.234, cara agensi menangani rumor dengan bobot senilai 0.175, penjualan album dengan bobot senilai 0.153, pembagian penghasilan antara artis dan agensi dengan bobot senilai 0.127, konser dengan bobot senilai 0.124, banyaknya penghargaan yang didapat oleh artis tersebut dengan bobot senilai 0.071. Sedangkan, peringkat agensi hiburan Korea terbaik adalah HYBE Labels dengan nilai 0.857, JYP Entertainment dengan nilai 0.711, YG Entertainment dengan nilai 0.626, Starship Entertainment dengan nilai 0.424, dan SM Entertainment dengan nilai 0.266.
Kata Kunci: agensi hiburan Korea, AHP, TOPSIS.
Copyright (c) 2024 MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
PDF Downloads: 23