PRAKTIK DRAMATURGI MAHASISWA UNESA SEBAGAI TENTOR DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SURABAYA

  • FIRA ADENTIA RIDWAN

Abstract

Abstrak

Pendidikan merupakan salah satu elemen bangsa yang sangat penting peranannya untuk mendukung pemerintah demi terwujudnya pendidikan yang berkompeten dan bermutu. Pemerintah tidak hanya menyelenggarakan pendidikan formal, melainkan pendidikan non formal salah satunya Lembaga Bimbingan Belajar yang bertujuan memberikan solusi bagi siswa yang mengalami kesulitan atau hambatan dalam proses pembelajaran di sekolah. Dalam bimbingan belajar juga membutuhkan tenaga pendidik yang profesional atau yang lebih dikenal dengan istilah tentor. Profesi sebagai tentor dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa salah satunya mahasiswa Unesa, dengan modal prestasi akademik yang baik dan memiliki keahlian komunikasi yang baik. Mahasiswa harus menguasai panggung depan sebagai tentor agar dapat menarik simpati siswa. Penelitian ini menggunakan teori dramaturgi Erving Goffman panggung depan dan panggung belakang. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Erving Goffman. Dari temuan di lapangan, mahasiswa sebagai tentor mampu memerankan perannya secara baik di panggung depan dengan cara menguasai ekspresi muka dan perlengkapan yang dibawa ketika mengajar di lembaga bimbingan belajar. Sedangkan penyempurnaan drama di panggung belakang dengan cara menutupi kehidupan yang sebenarnya mengenai perilaku dan penampilannyadalam menghilangkan kepenatan sebagai tentor.

Kata Kunci : Lembaga bimbingan belajar, Tentor, Praktik Dramaturgi  

Abstract

Education is one of the most important elements of the nation's role in support of the government for the creation of a competent and quality education. The government is not only formal education, non-formal education but one Tutoring Institute which aims to provide a solution for students who are experiencing difficulties or obstacles in the learning process in schools. In the study guidance also requires that professional educators or better known as the tutor. Profession as a tutor can be done by a student of one of the students of Surabaya in, with a capital good academic record and have good communication skills. Students must master the next stage as a tutor in order to lure students. This study uses the theory of Erving Goffman's dramaturgical front stage and back stage. The method used is qualitative research methods to approach Erving Goffman. From the findings in the field, as a student tutor is able to play its role as well in the next stage by mastering facial expressions and equipment are taken when teaching in a tutoring agency. While improvements in the stage play back in a way to cover the actual life of the behavior and appearance in eliminating fatigue as a tutor.

Keywords: Tutoring agency, Tentor, Practice Dramaturgy

Published
2015-01-19
How to Cite
ADENTIA RIDWAN, F. (2015). PRAKTIK DRAMATURGI MAHASISWA UNESA SEBAGAI TENTOR DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SURABAYA. Paradigma, 3(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/10397
Abstract Views: 157
PDF Downloads: 42