PRAKTIK PENINDASAN PADA RUMAHTANGGA BURUH TANI BERDASARKAN PERSPEKTIF FEMINIS MARXIS

  • SHEYLA ANASTASIA SOEBIYANTORO

Abstract

Abstrak

Budaya patriarki dalam masyarakat pedesaan memiliki pengaruh yang cukup kuat khususnya dalam lembaga keluarga. Dalam pandangan Feminis, basis subordinasi perempuan terletak pada institusi keluarga. Didalamnya terdapat peran perempuan sebagai ibu dan istri yang disetarakan dengan pelayan dan budak. Perempuan mengalami penindasan saat mengerjakan pekerjaan rumah, penindasan tersebut terkategori dalam kekerasan simbolik. Penelitian ini fokus pada bentuk-bentuk penindasan yang dialami perempuan di sektor domestik serta cara laki-laki mempertahankan penindasan tersebut. Penelitian ini menggunakan teori Feminis Marxis dari Margareth Benston yang fokus pada penindasan perempuan di sektor domestik. Penindasan ini (insititusi keluarga) dipertahankan melalui hegemoni moral dari Michelle Barret. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif, menggunakan pendekatan feminis marxis. Subyek penelitian terdiri dari keluarga buruh tani yang didalamnya terdapat ayah, ibu, anak laki-laki dan anak perempuan. teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan mengalami penindasan pada ranah domestik dalam bentuk domestikasi perempuan. Artinya, pekerjaan rumah dibebankan pada perempuan dan dinilai sebagai kodrat dan tanggungjawabnya. Perempuan direndahkan pekerjaannya melalui peremahan pekerjaan domestik. Hal itu dibuktikan dengan keengganan laki-laki mengerjakan pekerjaan domestik. Laki-laki menilai bahwa pekerjaan tersebut sebagai pekerjaan perempuan dan memalukan jika laki-laki mengerjakannya. Penindasan tersebut dipertahankan melalui hegemoni dalam bentuk bahasa yang digunakan sebagai alat kekuasaan laki-laki.

 

Kata kunci : Penindasan, Hegemoni, Feminis Marxis, Domestikasi perempuan

 

Abstract

 

Patriarchal culture in rural society have a strong influence, especially in family institution. Even in view of feminists, women's subordination base lies in the institution of the family. In which there is the role of women as mothers and wives are synchronized with the maids and slaves. Women experiencing oppression while doing homework, the suppression categorized in symbolic violence. This study focuses on the forms of oppression experienced by women in the domestic sector as well as how men maintain the persecution. This study uses the theory of Margaret Benston Marxist feminists who focus on the oppression of women in the domestic sector. This suppression (family institutions) is maintained through the moral hegemony of Michelle Barret. These studies are qualitative descriptive, using the feminist marxist.Respondent comprising the family farm laborer in which there is the father, mom, boys and girls. Technical data using interviews and observation. Engineering analysis of data analysis by the use of the interactive Miles and Huberman. The results of  this research showed that women suffer oppression in the domestic sphere in the form of domestication of women. That is, homework imposed on women and assessed as the nature and responsibilities. Peremahan demeaned women work through domestic work. Evidenced by the reluctance of men doing domestic work. Men judge that the work as women's work and embarrassing if men do. The suppression was maintained through hegemony in the form of language that is used as a means of male power.


Keywords: Oppression, Hegemony, Marxist feminist, Women  domestication

Published
2015-01-21
How to Cite
ANASTASIA SOEBIYANTORO, S. (2015). PRAKTIK PENINDASAN PADA RUMAHTANGGA BURUH TANI BERDASARKAN PERSPEKTIF FEMINIS MARXIS. Paradigma, 3(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/10458
Abstract Views: 132
PDF Downloads: 132