JARINGAN SOSIAL PENGRAJIN GENTENG DI DESA KALORAN KABUPATEN NGANJUK

  • AHMAT FATKUR ROHJI

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pola jaringan sosial yang dibangun pengrajin genteng dengan pengepul maupun dengan  pembeli. Penelitian ini menggunakan teori jaringan sosial James Coleman dan pertukaran Peter M Blau dalam analisisnya. Pada dasarnya jaringan sosial terbentuk karena adanya rasa saling tahu, saling menginformasikan, saling mengingatkan, dan saling membantu dalam melaksanakan atau mengatasi sesuatu. Metode yang digunakan adalah kualitatif serta pendekatan sosial kapital James Coleman. Subjek penelitian adalah warga desa Kaloran yang bekerja sebagai pengrajin genteng dan batu-bata. Teknik pengumpulan data menggunakan participant observer sementara teknik analisis data dilakukan dengan cara induktif.  Hasil penelitian ini memaparkan bahwa terjadinya jaringan sosial karena ada kepercayaan (trust) antara pengrajin dan pengepul.  Pengrajin sebagai trustor dan pengepul sebagai trustee serta hubungan ini bersifat sebaliknya. Adapun pola jaringan sosial pengrajin genteng di Kaloran adalah : pertama, pengrajin - pengepul 1(galangan) - pengepul 2 – pembeli. Kedua, pengrajin – pengepul galangan – pembeli. Ketiga, pengrajin – pembeli. Kemudian untuk pertukaran sosialnya dapat dilihat dari dua pertukaran yaitu pertama pertukaran instrinsik meliputi ketika pegepul memiliki hajatan pengrajin rewang (ikut membantu) juga membawa sanggan (biasanya berupa beras, mie dan lainnya) dan  kedua pertukaran ekstrinsik meliputi ketika dari pengrajin memiliki hajatan pengepul di undang dan ketika pengrajin kekurangan dana pengepul akan bersedia meminjamkan dana.

Kata Kunci : Pengrajin, Jaringan sosial dan Pertukaran sosial.

Abstract

The study is to portray the social networks established a tile with pengepul as well as with the buyer.These studies the use of social networking and exchange of james coleman blau in analisisnya m peter.Basically social network formed due to mutual know, inform each other, remind each other, and assist each other in the discharge or settle something.The method is applicable in qualitative and the social capital james coleman.Subject of study is villagers kaloran employed as a tile and bricks.The technique of the participant observer using the technical data analysis conducted by ways of inductive.The result of this research was explained that the social networks because we have confidence ( trust between craftsman and pengepul.A craftsman as trustor and broker as the trustee and this is the opposite. While the social networks are in a tile Kaloran: first, craftsman – jobbing 1 (shipyard ) – jobbing 2 – a broker. Second, a craftsman – jobbing shipyard – buyers. Third, a craftsman – buyers. Meanwhile, the social can be seen from the two exchanges are instrinsik the exchange includes when broker having hajatan craftsman helped also carries usually consists of rice, noodles and others, includes exchange and either the extrinsic of craftsmen have hajatan broker when the constitution and the lack of funds as a broker be willing to lend him money.

Keywords : Craftsman, Social networking, and Sosial exchange

Published
2015-05-05
How to Cite
FATKUR ROHJI, A. (2015). JARINGAN SOSIAL PENGRAJIN GENTENG DI DESA KALORAN KABUPATEN NGANJUK. Paradigma, 3(2). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/11345
Abstract Views: 92
PDF Downloads: 128