MOBILITAS SOSIAL ANTARGENERASIPETANI SUBURBAN DI KELURAHAN SEPANJANG
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini berawal dari fenomena semakin banyaknya konversi lahan dan pergeseran profesi petani akibat semakin menyempitnya lahan pertanian di daerah pinggiran perkotaan (suburban). Hal itu terbukti dengan semakin sedikitnya jumlah petani di kelurahan Sepanjang yaitu sekitar 13 orang. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran secara deskriptif mengenai proses mobilitas sosial dalam suatu keluarga petani suburban, dengan memahami saluran kemudian penyebab dan konsekuensi mobilitas sosial yang terjadi. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi dan disajikan secara deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi partisipan serta dokumentasi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan ketika berada di lokasi penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah empat keluarga petani suburban yang mengalami mobilitas sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran mobilitas sosial dalam setiap keluarga dapat berhasil dan gagal. Saluran yang terjadi antara lain adalah pendidikan, organisasi ekonomi, dan pernikahan. Penyebab mobilitas sosial dalam keluarga petani suburban terdiri atas faktor individu dan struktur yang dapat mendorong dan menghambat terjadinya mobilitas sosial vertikal naik. Faktor individu terdiri atas perbedaan kemampuan, orientasi sikap, penundaan kesenangan, keberuntungan, pola kesenjangan nilai sedangkan faktor struktur terdiri atas fertilitas, bantuan pemerintah dalam pendidikan, dan pola hidup berhutang. Konsekuensi dalam keluarga petani suburban yang ditimbulkan adalah perbedaan prinsip antar anggota keluarga, kerenggangan hubungan akibat kesibukan, perasaan cemas orang tua terhadap masa depan anaknya yang tidak terjamin, dan adanya perasaan kecewa anak karena pencapaian yang rumit untuk mewujudkan impiannya. Adaptasi yang dilakukan adalah penyesuaian terhadap kepemilikan harta dan kebiasaan.
Kata Kunci: Mobilitas sosial, antargenerasi, petani suburban, keluarga.
ABSTRACT
The research objective is to obtain a descriptive overview of the process of social mobility in a suburban farm families, by understanding the causes and consequences of channels then social mobility occurs. This research method is qualitative research with phenomenological approach and presented descriptively. Researchers conducted the data collection techniques such as interviews, participant observation and documentation to obtain the information needed while at the study site. Subjects in this study were four suburban farming families who experience social mobility. The results showed that the channels of social mobility within each family can succeed and fail. Channels that occur include education, economic organizations, and marriage. Then, the cause of social mobility in suburban farming family consists of individual factors and structures that can encourage and inhibit social mobility vertical climb. Individual factors consist of differences in ability, attitude orientation, delay pleasure, luck, pattern gap while the value of the structure factor consists of fertility, government assistance in education, and lifestyle owe. Besides the causes always happen the consequences. Consequences in suburban farming family is family problems and adaptation. Posed problems in the family is a principle difference between family members, the estrangement due to the busyness, parental anxiety about the future of their children are not guaranteed, and a feeling disappointed because the achievement of a complicated child to realize his dream. Then adaptations made are adjustments to property ownership and habits. Adaptation only occurs in suburban farming families who showed a vertical social mobility rises.
Keywords: social mobility, intergenerational, suburban farmers, family.