PRAKTIK SOSIAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN IDIOT MELALUI MODEL KERAJINAN DI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO

  • RODHOTUL MUNAWAROH

Abstract

Abstrak

Kemiskinan merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sebuah masyarakat, baik itu di wilayah perkotaan maupun di wilayah pedesaan. Minimnya sumberdaya manusia menjadi salah satu faktor munculnya kemiskinan yang semakin hari semakin meningkat. Permasalahan kemiskinan dapat kita dijumpai salah satunya di wilayah Kabupaten Ponorogo yakni di desa Karangpatihan. Uniknya adalah permasalahan kemiskinan di desa ini, dibarengi pula dengan permasalahan masyarakat dengan down syndrome. Dalam mengatasi permasalahan kemiskinan yang dialami oleh kelompok tuna grahita, organisasi desa menerapkan program pemberdayaan yang ditujukan untuk kelompok tersebut. Studi ini bertujuan untuk mengaplikasikan konsep – konsep Pierre Bourdieu tentang praktik sosial dengan rumus generatif (habitus x modal) + ranah = praktik.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan strukturalis genetis Pierre Bourdieu. Penelitian ini dilakukan di kampung idiot desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melakukan pemberdayaan di lokasi Balai Pelatihan Kerja, pelatih memiliki beberapa habitus yang diterapkan bagi kelompok tuna grahita agar pemberdayaan berjalan dengan baik. Habitus yang ditanamkan kepada tuna grahita adalah pelatihan intensive yang dilakukan setiap minggunya, dengan intensitas waktu 2-3 jam. Selama pelatihan berlangsung, pelatih selalu menanamkan pemahaman tentang bahasa Indonesia kepada para tuna grahita, serta pemberian motivasi agar mereka tidak mudah putus asa  Dalam praktik pemberdayaan ini, modal sosial sangat ditekankan, hal ini Nampak pada keikutsertaan tuna grahita di lokasi BLK, menunjukkan bahwa hanya kelompok tuna grahita yang berada dekat dengan lokasi yang aktif mengikuti program pemberdayaan ini. Pada konsep modal budaya, tuna grahita dibedakan atas beberapa kategorisasi, yakni ringan, sedang dan berat.

Kata kunci : Pemberdayaan, Tuna grahita, Praktik Sosial

 

Abstrack

Poverty is the that cannot be separated from the life of a society , whether it is in urban areas or in rural areas. Lack of human resources is one factor the emergence of poverty day by day increase. Poverty problems we can found one of them is in the Ponorogo, in a Karangpatihan village. Uniquely is poverty problems in this village accompanied the problems the community with down syndrome. In solve the problems poverty experienced by idiots human, village organization apply empowerment program devoted to the group.  This study aims to apply the concept of Pierre Bourdieu about social practice, and then with the  generative perspective, its (habitus x capital) + field = practices. This research in a qualitative with the approach genetic Pierre Bourdieu structuralist. The study is done  in idiots village expecially Karangpatihan village in Ponorogo city. The research results show that in conduct empowerment at the house of job training, coach have some habit to applied for the human idiots that empowerment going well. Habitus who implanted in idiots human intensive training is conducted on a weekly basis ,to the intensity of the time of 3 hours. During training held, coach always infuse understanding of language in indonesia to the idiots human, and granting motivation so that they do not easily discouraged. In practice this empowerment, social capital very much stressed, this is visible on participation to idiots human at the BLK, shows that only idiots human located near locations actively participate in this empowerment program. The concept capital culture, idiots human distinguished over some categorisation, namely light , medium and heavy.    

Keywords: Empowerment, Tunamentally disabled, Sosial Practice

Published
2016-04-06
How to Cite
MUNAWAROH, R. (2016). PRAKTIK SOSIAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN IDIOT MELALUI MODEL KERAJINAN DI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO. Paradigma, 4(2). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/14582
Abstract Views: 144
PDF Downloads: 192