Aktualisasi Diri Korp Pelajar Putri Jawa Timur Di Ranah Budaya Patriarki

  • DIANA RIRIN NADHIROH

Abstract

Abstrak 

Korp Pelajar Putri (KPP) sebagai lembaga semi otonom IPPNU memiliki tugas mengawal setiap kebijakan IPPNU dan kegiatan pengkaderan yang ada di kota/kabupaten. Akan tetapi KPP  seringkali mendapat tanggapan negatif dari berbagai pihak salah satunya dari pengurus yang ada di kota/kabupaten dalam kinerjanya. Hal ini karena lembaga tersebut tidak pernah memperlihatkan eksistensi mereka dan hanya bisa bekerja sama dengan Lembaga Corp Brigade Pembangunan yang merupakan partner mereka. Oleh karena itu sebagai upaya untuk membuktikan ketidakbenaran atas tanggapan negatif tersebut, KPP Jawa Timur menunjukkan kemampuan mereka yang selama ini dianggap remeh dengan menunjukkan potensi mereka melalui Greencamp. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami aktualisasi diri KPP Jawa Timur diranah budaya patriarki melalui kegiatan Greencamp. Penelitian ini menggunakan konsep aktualisasi diri dalam perspektif Sosiologi Weber yakni status dan peran. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif yang lebih mementingkan penghayatan dalam menangkap suatu gejala. Adapun pendekatan yang digunakan yakni interaksionisme simbolik untuk memahami perilaku dan interaksi yang ditampilkan lewat simbol dan makna. Hasil dari penelitian ini adalah KPP memiliki status yang harus dipertahakan sehingga meski memiliki kewenangan khusus, tapi keberadaan mereka bisa terancam apabila tidak menjalankan fungsinya.Untuk itu, upaya aktualisasi yang dilakukan memiliki tujuan untuk mempertahankan statusnya dengan melakukan suatu peran. Melalui greencamp, KPP berhasil mendapatkan prestise serta previlege dari pihak-pihak yang dulunya meremehkan kemampuan mereka. Adapun interaksionisme simbolik salah satunya ditandai bahasa seperti penggunaan kode kepolisian “86” dalam kehidupan sehari-hari yang artinya siap, serta istilah “balik kanan” yang artinya pulang. 

Kata Kunci : Aktualisasi, Patriarki, Organisasi.

 

Abstract

Korp Pelajar Putri (KPP) as a semi-otonomous institution of  IPPNU have the task of guarding all policies of IPPNU as well as oversee the ectivities of cadres in the city. However, KPP often received negative respons from various parties, one of the officials who were under them in performance. This is because these institutions never showed the existence of their own and can only work together with Corp Brigade Pembangunan institution which is their partner. Therefore an attempt to prove theuntruth on such negative response, KPP East Java want to shows their abilities who had been underestimated by demonstrating their potential through Greencamp. The purpose of this research is to understand self-actualization of KPP in patriarchal culture throught Greencamp. This study use the concept of self-actualization in Weber Sociological perspective of the status and role. The  research method used is a qualitative ascribe more comprehensive in capturing a symptom.. As for the approach used the symbolic interactionism to understand the behavior and interaction was shown by symbols dan meanings. The result of this study are KPP East Java has a status that must be maintined so although they have a special authority, but their existence is threatened if does not perform it’s function. Therefore, the effort undertaken actualization has a goal to maintain the status dan role. Through Greencamp activity, KPP East Java managed to get prestige daan previlege of parties that used to undesestimate their abilities. As for the symbolic interactionism is marked languages such as the use of police code “86”in the daily life which means ready and the term “right” which means to return

Key Words : Actialization, Patriarchy, Organization.


Published
2016-06-24
How to Cite
RIRIN NADHIROH, D. (2016). Aktualisasi Diri Korp Pelajar Putri Jawa Timur Di Ranah Budaya Patriarki. Paradigma, 4(3). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/15622
Abstract Views: 35
PDF Downloads: 111