PRAKTIK SOSIAL NELAYAN SEBELUM MELAUT DI KELURAHAN BLIMBING KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

  • IKHTAROMA ADDINI

Abstract

AbstrakPenelitian ini membahas tentang Praktik Sosial Nelayan Sebelum Melaut di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Tujuannya adalah para nelayan meminta keselamatan dan tangkapan yang melimpah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan strukturalis genetis. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik sosial pada nelayan Kelurahan Blimbing dapat diketegorikan menjadi dua secara garis besar, yaitu praktik nelayan abangan dan praktik nelayan santri (NU dan Muhammadiyah). Dalam praktiknya Muhammadiyah dibagi menjadi 3 varian, yaitu Islam-ikhlas, MU-NU, dan Mu-Nas. Munculnya kategori-kategori tersebut didasari oleh dua hal, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah tingkat keagamaan dan kepribadian seorang nelayan, sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan yang dekat dengan nelayan, baik itu keluarga, teman, maupun ABK. Pihak-pihak tersebut turut mempengaruhi habitus nelayan sehingga memunculkan praktik yang berbeda. Praktik pada nelayan abangan dan Mu-Nas dilakukan secara sinkretik dan dipimpin oleh seorang dukun. Media yang digunakan adalah air, bunga, kayu, darah sapi, darah ayam, akik. Praktik berbeda dilakukan oleh nelayan santri NU dan Muhammadiyah Islam-ikhlas. Nelayan tersebut sangat mementingkan norma dan nilai agama dalam agama Islam. Praktik yang dilakukan adalah mengamalkan wirid, sholawat, sholat tahajud, sholat tasbih, larangan melakukan dosa besar. Akulturasi nilai terjadi pada nelayan  Mu-NU, karena nelayan tersebut menikah dengan perempuan NU.
Kata Kunci: Nelayan, Ritual, Praktik AbstractThis research discusses about social practices of fishermen before sailing at village Blimbing in Paciran district Lamongan. The practice is doing the fishermen asked safety and catch huge. This research using the qualitative method with the approach genetic structuralist. Data collection is done with observation techniques , interview , and the literature study. The research results show that as a broad outline practices social in fishermen urban village blimbing can be grouped into two, which are the fishermen abangan practices and practices fishermen santri (NU and Muhammadiyah). In practice Muhammadiyah divided into 3 variant, namely Islam-ikhlas, Mu-NU, and Mu-Nas. The emergence of the categories grounded in two things, namely internal and external factors. The internal factor is the extent of religious and personality a fisherman, While external factors is the environment that are close to fishermen, whether it is family, friend, and crew members. The parties also influence habitus fishermen so that gave rise to the different practices. Practices in fishermen abangan and Mu-Nas be done in sinkretik and presided over by a traditional (Dukun). Medium used is water, flowers, wood, blood cattle, blood chicken, agate. Practices different done by fishermen Santri NU and Muhammadiyah Islam-ikhlas. Fishermen are very concerned with a norm and value of religion in islamic. Practices executed is have wirid , sholawat , prayer tahajud , prayer praise, Not doing a great sin. Acculturation value there are on fishermen variant Mu-NU because they  married to womans NU.
Keyword: Fishermen, Ritual, Practices

Published
2016-07-22
How to Cite
ADDINI, I. (2016). PRAKTIK SOSIAL NELAYAN SEBELUM MELAUT DI KELURAHAN BLIMBING KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Paradigma, 4(3). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/16112
Abstract Views: 91
PDF Downloads: 84