Jaringan Sosial Barista Folks Coffee Tea di Surabaya

  • RIZKY RAPHOKSI

Abstract

Abstrak

Eksistensi kafe di Surabaya kini telah menjadi pemandangan yang sehari-hari, termasuk sebagai media interaksi sosial. Interaksi sosial ini juga terjadi pada para pekerja café, yang nantinya akan melahirkan proses interaksi yang hanya dimengerti oleh pekerja café itu sendiri. Dari sinilah, munculah sebuah fenomena mengenai interaksi yakni pola atau bentuk interaksi simbolik antar pekerja café, yaitu simbol yang dikembangkan secara bersama oleh  para pekerja dan supervisor ketika berada pada satu konteks ruang. Dari interaksi sosial inilah nantinya yang lama kelamaan membentuk sebuah jaringan yang dinamakan jaringan sosial. Jaringan sosial merupakan hubungan-hubungan yang tercipta antar banyak individu dalam suatu kelompok ataupun antar suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena terbentuknya jaringan sosial barista di Folks Coffee Tea Surabaya. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua cara, yaitu pengamatan berpartisipasi dan wawancara mendalam. Subjek dalam pnelitian ini adalah barista yang bekerja di Folks Coffee Tea Surabaya. Teori yang digunakan dalam menganalisis data adalah pendekatan jaringan sosial David Coleman. Jaringan sosial merupakan hubungan-hubungan yang tercipta antar individu dalam suatu kelompok ataupun antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Hubungan-hubungan yang terjadi bisa dalam bentuk yang formal maupun bentuk informal. Hal yang diperoleh dari jaringan sosial barista tersebut, pertama, orientasi. Orientasi adalah dasar barista terjun ke pekerjaan yang diharuskan memiliki interaksi sosial yang baik. Berbagai macam orientasi yang dikemukakan oleh subyek, yaitu orientasi motivasional yang berarti ada kepuasan batin ketika menjadi barista, hal ini cenderung pada barista yang memang memiliki skill dan passion di bidangnya. Berikutnya orientasi nilai, bahwa subyek menilai pekerjaan sebagai seorang barista adalah keputusan yang harus diambil untuk mencapai tujuan tertentu. Kedua, trust. Pada jaringan sosial barista, manfaat yang didapat oelh barista adalah munculnya teman baru, rekan baru, dan interaksi yang baru dan sering dihadapkan oleh pola dan perilaku interaksi didalamnya, sehingga dapat mengetahui karakter masing-masing barista, sehingga kepercayaan muncul antar barista. Ketiga, terbentuknya kelompok sosial baru. Terciptanya visi yang sama mengakibatkan para barista membuat suatu kelompok kecil dengan tujuan eksistensi bagi kelompok yang memiliki nama sebagai barista serta memiliki tujuan kelompok jaringan sosial tersebut bisa memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sekitarnya. Bagi Folks Coffe and Tea yang menaungi mereka, ini diuntungkan dari segi ekonomi, bagi masyarakat kelompok remaja, ini sangat diuntungkan karena selalu mengetahui berita terbaru untuk kalangan remaja dengan melakukan pola perilaku yang telah barista lakukan.

 

Kata Kunci: jaringan sosial, barista, folks coffee tea

 

Abstract

The existence of a cafe in Surabaya has now become a daily scene, including a social media interaction. Social interaction is also reflected in the workers café, which will give birth to the process of interaction that is only understood by the workers themselves café. From this, there arose a phenomenon of the interaction of patterns or shapes symbolic interaction among workers café, which is a symbol that was developed jointly by workers and supervisors while at the context of space. Of social interaction that over time this will then form a network called social networks. Social networks are the relationships that are created among many individuals within a group or between one group against another. This study aims to determine the phenomenon of the formation of social networks Folks barista at Coffee Tea Surabaya. This study uses data collection techniques in two ways, namely participating observation and interview. Subjects in this pnelitian is a barista who works at Folks Coffee Tea Surabaya. The theory used in analyzing the data is the social network approach David Coleman. Social networks are the relationships created between individuals within a group or between one group against another. Relationships that can occur in the form of formal and informal forms. It is obtained from the barista social networks, first, orientation. Orientation is a basic barista plunge into the work required to have good social interaction. A wide variety of orientations expressed by the subjects, the motivational orientation which means no inner satisfaction when it becomes barista, this tends to the barista who does have the skill and passion in the field. Next value orientation, that subjects rate the job as a barista is a decision that must be taken to achieve specific objectives. Second, trust. On social networks barista, the benefits enumerated by the barista is the emergence of new friends, new partners, and new interaction and often confronted by behavior patterns and interactions therein, so as to know the character of each barista, so trust emerged between barista. Third, the formation of a new social group. The creation of a common vision led to the baristas make a small group with the goal of existence for the group that owns the name as a barista and purposeful social networking groups that can provide a good influence for the surrounding environment. For Folks Coffee and Tea were overshadowed them, have benefited economically, for the community youth groups, have greatly benefited because they always know the latest news for teenagers to do a pattern of behavior that has been barista did.

 

Keywords: social networks, barista, folks coffee tea 


Published
2016-08-09
How to Cite
RAPHOKSI, R. (2016). Jaringan Sosial Barista Folks Coffee Tea di Surabaya. Paradigma, 4(3). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/16639
Abstract Views: 62
PDF Downloads: 58