GERAKAN AREK FEMINIS DALAM KAMPANYE ANTI KEKERASAN SEKSUAL DI SURABAYA

  • Riska Yuniar UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Abstract

Kekerasan seksual masih menjadi bayang-bayang kelam bagi masyarakat Indonesia. Angka kekerasan seksual setiap tahunnya mengalami lonjakan. Kekerasan seksual muncul karena adanya ketidaksetaraan gender. Fenomena kekerasan seksual sudah seperti menjadi budaya. Budaya patriarki memperparah kedudukan perempuan sehingga perempuan sering diperlakukan dengan tidak semestinya. Perempuan merasakan krisis kehidupan setelah mengalami kekerasan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana korban mengatasi krisis yang dialami dan upaya yang dilakukan. Upaya yang dilakukan yaitu menyuarakan anti kekerasan seksual dengan melakukan sebuah gerakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan perspektif Feminis Metodologi Anne S. Kasper. Penelitian ini berlokasi di Surabaya. Subyek penelitian ini adalah komunitas Arek Feminis Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekerasan seksual masih terbilang tinggi. Ketika menghadapi krisis kehidupan karena kekerasan seksual terdapat dua bentuk. Diantaranya yaitu bisa melakukan perlawanan dan ada yang hanya terdiam membeku. Upaya yang dilakukan Arek Feminis yaitu melakukan gerakan women march. Gerakan feminis tidak dapat hanya berhenti dalam satu langkah. Untuk terwujudnya harapan bersama harus melakukan langkah bertahap. Gerakan women march merupakan gerakan awal untuk menyuarakan tuntutan. Tuntutan tersebut berisikan anti kekerasan seksual dan menuntut pemenuhan hak perempuan serta kaum marjinal.

Published
2021-01-04
How to Cite
Yuniar, R. (2021). GERAKAN AREK FEMINIS DALAM KAMPANYE ANTI KEKERASAN SEKSUAL DI SURABAYA. Paradigma, 9(2). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/37071
Section
Articles
Abstract Views: 822
PDF Downloads: 1627