KONSTRUKSI SOSIAL ANAK TERLANTAR TENTANG NILAI DAN NORMA PONDOK PESANTREN

Abstract

Abstrak

Santri yang berasal dari anak terlantar memiliki konstruksi tertentu mengenai pondok. Konstruksi ini yang kemudian menjadi realitas sosial terhadap Al Washoya. Tujuan penelitian ini antara lain  mendeskripsikan mekanisme internalisasi, bentuk-bentuk objektivasi dan eksternalisasi, dan konstruksi santri terlantar mengenai kehidupan sosial pondok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Lokasi penelitian dilakukan di pondok pesantren Al-Washoya Ngoro Jombang. Penelitian dilakukan sejak Januari hingga April 2020. Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposif antara lain santri terlantar dan pengurus-pengurus yang membina anak terlantar tersebut. Kriteria khusus untuk santri terlantar adalah telah tinggal di pondok pesantren minimal satu tahun. Hasilnya, proses pembentukan konstruksi sosial melibatkan mekanisme kekuasaan, legitimasi, universum simbolik, commen sense, dan institusi sosial. Mekanisme internalisasi dilakukan dengan sosialisasi nilai dan norma dalam pondok. Nilai dan norma yang berbentuk peraturan disampaikan melalui papan tulisan peraturan, disampaikan oleh direktur pondok saat apel, dan saat proses perekrutan. Santri menerjemahkan konstruksi sosial atas realitas pondok melalui definisi-definisinya terhadap pondok. Definisi pertama santri terlantar memandang pondok sebagai ‘rumah kedua’. ‘Rumah kedua’ yang dimaksud menggambarkan peranan pondok yang menjalankan fungsi-fungsi keluarga. Definisi kedua santri terlantar memandang pondok sebagai ‘tempat baru’. Definisi ini memiliki maksud bahwa santri terlantar memandang pondok sebagai tempat yang asing.

Kata Kunci: santri, pondok pesantren, konstruksi sosial

Abstract

Muslim students that came from abadndoned child had certain construstion about Muslim school. This construction what was to become social reality of Al Washoya. The aims of this study are to describe internalization mechanism, forms of objectivation and externalizations, and abandoned muslim santri’s construction about muslim school social life. This study used qulitative method and phenomenological approach. Research location is Muslim School Al-Washoya Ngoro, Jombang. This study begin since 2020, January until April. Subject choosen with purposive technique. They are abandoned muslim strudent and the menaging comitee. Special criterias for abandoned muslim students are they must be lived in Al Washoya at least a year recently. The results of this study is social constructions invoke power mechanism, legitimacy, universum simbolic, commen sense, and social institution. Internalization mechanism done with socializating value and norms in muslim school. Value and norms that organized as regulations comunnicated by regulations board, by muslim school director in ceremony, and at the recruitment process. Muslim students interpret social construction of muslim school reality with definitions. First, muslim student define muslim school as second home. ‘Second home means ot describe the role of muslim school that perform family’s functions. Second, muslim students define muslim school as new place. This definition means that muslim student saw muslim school as foreign place.

Keyword: muslim student, muslim school, social construction