Habituasi Masyarakat Miskin Dalam Penerapan Program Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) di Desa Jengglungharjo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung

  • Rizma Ayu Kusuma Wardani Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Penerapan suatu program dari pemerintah merupakan suatu hal yang akan memunculkan habitus dalam suatu masyarakat. Habitus yang ada dalam lingkungan masyarakat akan terus dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Program Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu akan mencatat masyarakat miskin yang membutuhkan bantuan yang ada di desa. Masyarakat miskin yang tercatat akan diusulkan ke pusat. Penelitian ini akan membahas tentang bagaimana habituasi masyarakat miskin dalam penerapan Program Sistem Layanan Rujukan Terpadu di Desa Jengglungharjo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung. Teori yang digunakan menggunakan perspektif Bourdieu mengenai Habitus. Data yang diambil dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi. Hasil yang didapatkan bahwa adanya program ini membuat masyarakat terlena dengan bantuan yang diterima dari pemerintah. Habitus masyarakat miskin dengan adanya program ini akan senantiasa mendapatkan bantuan secara terus menerus. Namun ketika adanya perubahan hidup dalam masyarakat miskin, maka masyrakat tersebut tidak lagi diusulkan sebagai penerima beantuan. Namun masih banyak masyarakat yang tergolong mampu masih membutuhkan bantuan. Mereka menganggap bahwa mereka juga layak menerima bantuan supaya diberikan secara rata. Habitus masyarakat ini muncul karena mereka tidak mau untuk mengurus mengenai bantuan yang diinginkan. Terkadang masyarakat yang dianggap mampu juga masih membutuhkan bantuan karena bisa jadi masyarakat tersbeut sudah tidak mampu seperti dahulu. Masyarakat tersebut hanya mau menerima ketika diberi bantuan tetapi tidak mau untuk menjelaskan kepada pihak terkait yang ada di desa.

Published
2021-01-18
How to Cite
Kusuma Wardani, R. (2021). Habituasi Masyarakat Miskin Dalam Penerapan Program Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) di Desa Jengglungharjo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung. Paradigma, 10(1), 55-77. Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/37714
Section
Articles
Abstract Views: 133
PDF Downloads: 130