RELASI KUASA PENGETAHUAN DALAM PELECEHAN SEKSUAL DI WILAYAH PELABUHAN SURABAYA

  • Nilasari Wulan Syafitri Program Studi Sosiologi Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Relasi kuasa pengetahuan yang dipahami segelintir masyarakat membawa pembentukan
pengetahuan yang terbarukan. Wacana catcalling yang dibungkus dengan kata candaan
yang marak di lingkungan publik khususnya tempat kerja, membuat perempuan sebagai
pihak liyan merasa dirugikan terutama di ranah masyarakat patriarkis. Berdasarkan data
CATAHU Komnas perempuan tahun 2021 pelecehan seksual di ranah publik berada pada
angka 181 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap savoir dan menganalisis
relasi kuasa pengetahuan karyawan perempuan pada PT.XXX (Persero). Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan analisis arkeologi dan genealogi Michel Foucault.
Candaan menjadi pengetahuan yang disemaikan (diwacanakan) untuk menerima
perbincangan dan tindakan yang bermuatan seksual, bagaimana pelaku melakukan
manipulatif atas korbannya melalui candaan yang diciptakan. “Candaan seksual” menjadi
materi yang dijadikan biasa hadir dalam pergaulan. Kemarahan dalam candaan harus
dikendalikan, karena dalam kemarahan itu justru akan bisa terjadi perusakan keakraban.
Karena itu, secara social kemudian dibangun bahwa perempuan tidak boleh marah dalam
candaan seksual yang dijadikan sebagai bumbu pergaulan itu. “Bercanda” menjadi
kebenaran yang dibangun secara berkelanjutan dalam interaksi bermuatan seksual.
Kata Kunci: Catcalling, Pelecehan, Pengetahuan, Tempat Kerja, Seksualitas

Published
2021-01-15
How to Cite
Syafitri, N. (2021). RELASI KUASA PENGETAHUAN DALAM PELECEHAN SEKSUAL DI WILAYAH PELABUHAN SURABAYA. Paradigma, 10(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/44580
Section
Articles
Abstract Views: 241
PDF Downloads: 2493