Advokasi Bapemas dan KB Pada Pasangan Suami Istri pra-Kehamilan di Surabaya

Authors

  • DWI YUDHA RINALDI

Abstract

Abstrak

Program Keluarga Berencana (KB) adalah langkah yang diterapkan oleh pemerintah untuk menekan angka pertumbuhan penduduk di Indonesia. Penelitian ini mengkaji mengenai advokasi yang dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas dan KB) pada pasangan suami istri pra-kehamilan di Surabaya. Penerapan teori pendekatan edukatif dari Mantra digunakan untuk menjelaskan proses advokasi yang dilakukan oleh instansi Bapemas dan KB pada pasangan suami istri pra-kehamilan di kota Surabaya. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Bapemas dan KB kota Surabaya melakukan advokasi melalui kader-kader dari tiap kecamatan yang sudah dilatih secara mendasar mengenai program Keluarga Berencana. Melalui kader-kader tersebut advokasi dilakukan dalam bentuk perubahan dari honey moon menjadi honey years, pendampingan pemilihan alat kontrasepsi mulai dari masa pra-kehamilan sampai pasca kehamilan, program suami siaga, hingga advokasi dalam bentuk program kemandirian masyarakat. Melalui program-program advokasi yang ada, pasangan suami istri pra-kehamilan di Surabaya diharapkan menyadari betul mengenai pentingnya penerapan program Keluarga Berencana sebagai upaya untuk menekan angka pertumbuhan penduduk.

Kata kunci : Keluarga Berencana, Advokasi, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana

 

Abstract

Family planning program (KB) is a step that is applied by the government to suppress the rate of population growth in Indonesia. This research concerning about the advocacy carried out by the Agency for community empowerment and family planning (Bapemas and KB) on married couples pre-pregnancy in Surabaya. The application of the theory of educational approaches by Mantra  used to explain the advocay process undertaken by the agency Bapemas and KB in couples pre-pregnancy in the city of Surabaya. The results of this study is that Bapemas and KB advocates through the city of Surabaya cadres from each district that has been trained about the fundamentally family planning program. Through the cadres, the advocacy are done in the form of honey moon change into honey years, assisting the selection of contraceptives ranging from pre-pregnancy to post-pregnancy, husband standby program, until advocacy in the form of community self-sufficiency program. Through the existing programme, pre-married couples in Surabaya expected pregnancy are well aware of the importance of the implementation of the family planning program as an effort to suppress the rate of population growth.

Keywords: Family Planning, Advocacy, and community development agencies and family planning

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2014-04-21

How to Cite

YUDHA RINALDI, D. (2014). Advokasi Bapemas dan KB Pada Pasangan Suami Istri pra-Kehamilan di Surabaya. Paradigma, 2(2). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/7406
Abstract views: 63 , PDF Downloads: 79