Fenomenologi Gaya Hidup Mahasiswa UNESA Pengguna Pakaian Bekas

  • ARIK DWIYANTORO

Abstract

Abstrak

Pakaian bekas masih sering dianggap tabu oleh sebagian masyarakat karena mempunyai dampak negatif, sehingga tidak banyak masyarakat menggunakannya. Pakaian bekas semakin populer dengan kehadiran sebuah ‘garage sale’ dari toko pakaian bekas atau toko online. Di dalam penelitian ini, penulis menjelaskan bahwa tedapat faktor-faktor yang melatarbelakangi mahasiswa UNESA dalam penggunaan pakaian bekas. Penelitian ini juga menjelaskan bagaimana mahasiswa UNESA memaknai penggunaan pakaian bekas dan cara gaya hidup yang dikembangkan oleh mahasiswa UNESA sebagai pengguna pakaian bekas. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi Alfred Schutz. Di dalam pendekatan ini terdapat ‘because of motive’ dan ‘in order to motive’ dari tindakan mahasiswa UNESA dalam penggunaan pakaian bekas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa UNESA memaknai penggunaan pakaian bekas adalah sebagai gaya hidup dari trend fashion. Mereka memilih pakaian bekas karena harganya terjangkau, brand ternama, unik, edisi terbatas, bahan berkualitas, menambah koleksi pakaian dan terlihat fashionable. Di dalam penggunaan pakaian bekas, mereka dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan sosial, adanya toko-toko pakaian bekas dan media massa. Pakaian bekas menjelma sebagai objek dari pengguna yang dicari oleh mahasiswa UNESA untuk memenuhi kebutuhan sandang mereka dan sebagai gaya hidup mereka.

Kata kunci : Pakaian bekas, Gaya hidup, Fashion, Because Of Motive, In Order To Motive 

 

Abstract

The second-hand clothing often regarded as ‘taboo’ by some society. Second-hand clothing is regarded as ‘taboo’ because it has negative impacts. The negative impact is a bad image of the wearers. Thus, there are no many people to wear the second-hand clothing. The second-hand clothing is increasingly popular by the presence of a garage sale of second-hand store or online shop. In this research, the writer explains the factors that influence UNESA students in wearing second-hand clothing. This research also discuss how the UNESA students to interpret in wearing second-hand clothing and way of the lifestyle that developed by UNESA students as wearer second-hand clothing. This research uses qualitative research by using descriptive approach. The approach used in this research is an approach phenomenology of Alfred Schutz. This approach is there is ‘because of motive’ and ‘in order to motive’ of UNESA students’ action in wearing second-hand clothing. This approach is analyzed by using rationality theory of Weber. This results of this research show that the interpretation of UNESA students in wearing second-hand clothing is as a life style of trend fashion. They chose it because second-hand clothing is affordable, famous brand, unique, limited edition, high quality materials, adding their collection and looks fashionable. In wearing second-hand clothing, they are influenced by their family and social environment, the presence of second-hand clothing shops and mass media. The second-hand clothing manifests as an object of wearer are sought after by UNESA students to fulfil their need and as their lifestyle.

Keywords: The secondhand clothing, life style, Fashion, Because Of Motive, In Order To Motive

Published
2014-08-25
How to Cite
DWIYANTORO, A. (2014). Fenomenologi Gaya Hidup Mahasiswa UNESA Pengguna Pakaian Bekas. Paradigma, 2(3). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/9456
Abstract Views: 561
PDF Downloads: 791