PEMANFAATAN BATU APUNG DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN DENGAN PENAMBAHAN LUMPUR SIDOARJO (LUSI) SEBAGAI SUBTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS

  • ABDUL RAUF ALFANSURI

Abstract

Seiring dengan berkembangnya jaman banyaknya penggunaan beton dalam konstruksi akan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan material pembentuk beton, sehingga memicu pengeksplorasian penambangan bahan material yang berlebihan. Pemakaian beton ringan dalam berbagai aplikasi teknologi konstruksi modern meningkat sangat cepat. Berbagai keuntungannya yaitu, pemakaian bahan material lain sebagai pengganti bahan dasar beton serta berat jenis yang lebih kecil. Alternatif yang digunakan guna mengatasi masalah tersebut yaitu menggunakan batu apung sebagai agregat kasar untuk mereduksi berat isi beton menjadi beton ringan dan memanfaatkan limbah lumpur sidoarjo (lusi) sebagai subtitusi agregat halus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan pengaruh dan kadar optimum pemanfaatan Lumpur Sidoarjo (Lusi) sebagai substitusi agregat halus dengan pemnfaatan batu apung dalam pembuatan beton ringan terhadap kuat tekan dan porositas.

Penelitian ini menggunakan kuat tekan rencana f’c 16,60 MPa. Benda uji berupa silinder beton ukuran 10x20 cm. setiap variasi adukan berjumlah 5 buah benda uji. Proses pengujian kuat tekan dan porositas dilakukan pada umur 28 hari. Proporsi campuran beton ringan sebanyak 6 variasi adukan. Batu apung sebagai agregat kasar dengan ukuran 5-10 mm dan variasi bahan tambah Lumpur Sidoarjo (Lusi) sebagai substitusi agregat halus sebesar 0%, 5%, 10%, 20%, 30% dan 40%. Pengolahan lumpur sidoarjo (lusi) dengan cara pengeringan oven pada suhu 110 ºC, selanjutnya digiling dan lolos ayakan no.4.

Hasil penelitian menunjukkan penambahan variasi lusi sebesar 5%-10% mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kuat tekan dan penurunan porositas beton ringan, selanjutnya pada penambahan lusi sebesar 20%, 30% dan 40% cenderung mengalami penurunan kuat tekan dan peningkatan porositas beton ringan.  Sedangkan, kadar optimum penambahan lusi terhadap kuat tekan tertinggi dan porositas terendah terjadi pada penambahan lusi sebesar 5% diperoleh rata-rata kuat tekan sebesar 17,87 MPa dan porositas 3,87%. Dari hasil penelitian ini, maka bisa direkomendasikan untuk diaplikasikan sebagai beton kelas II, paving block mutu C dan bata beton pejal mutu I.

Kata Kunci: Batu apung, lumpur sidoarjo, subtitusi, kuat tekan, porositas, beton ringan.

Abstract

Concretes into construction material much used as along with the development era causes of increasing needed for concrete forming material, then triggering exploratory of mining materials are excessive. Lightweight concrete is increasing very fast as use in various application of modern construction technology. The advantages are, the use of other materials replacement of concrete basic material and smaller density. Problem solving alternative is by pumice using as coarse aggregate to reduce content weight concrete into leightweight concrete and the utilization sidoarjo mudflow (lusi) as a fine aggregate substitution. This research was pupose to find the influence and optimum utilization of sidoarjo mudflow as fine aggregate subtitution with a pumice utilization of leightweight concrete in compressive strength and porosity.

This research using compressive strength plan f’c 16,60 MPa. The cylinder size of test specimen concrete is 10x20 cm. Mortar variation is 5 specimen. The compressive testing and porosity process performed at at the age of 28 days. The proportion of a mixture of lightweight concrete is 6 variation. The pumice as coarse aggregate with a size of 5-10 mm and sidoarjo mudflow (lusi) variation as a fine aggregate substitution of 0%, 5%, 10%, 20%, 30% and 40%. Sidoarjo mudflow (lusi) processing with drying oven at a temperature of 110ºC, then milled and sieve no.4.

The result showed adding more variation lusi of 5%-10% have influence on increased compressive strenght and decreased porosity of lightweight concrete. Next to adding lusi of 20%, 30% and 40% was decreasing compressive strength and improving porosity of lightweight concrete. While, the additional optimum level of lusi in highest compressive strength and the lowest porosity is occurs in adding lusi of 5% obtained compressive strength by 17,87 MPa and porosity 3,87%. From the result this research, cen be recommended to be applied as class II of concrete, quality C of paving block and quality I of solid concrete brick.

Key words: pumice, sidoarjo mudflow, subtitution, compressive strength, porosity, lightweight concrete

Published
2017-01-24
Abstract Views: 512
PDF Downloads: 214