PERBANDINGAN PENGGUNANAN BUTON GRANULAR ASPHALT (BGA) DAN RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT (RAP) SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT PADA CAMPURAN ASPAL WEARING COURSE (AC-WC) DENGAN FLY ASH SEBAGAI FILLER

  • ANINDYA ANDANA NINGRUM
  • YOGIE RISDIANTO

Abstract

ABSTRAK

Volume dan beban kendaraan terus bertambah sehingga diperlukan inovasi dalam pemeliharaan jalan guna mempertahankan atau menambah umur rencana jalan dalam melayani beban lalu-lintas. Overlay yang dilakukan terus-menerus akan membentuk ketebalan jalan yang tinggi, sehingga mengganggu drainase, ketinggian bahu jalan, kerb, dan median. Reclaimed asphalt pavement (RAP) adalah salah satu jenis aspal daur ulang yang didapatkan dari hasil penggarukan bahan perkerasan jalan yang sudah rusak.

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan penggunaan buton granular asphalt (BGA) dan reclaimed asphalt pavement (RAP) sebagai bahan substitusi agregat pada campuran aspal wearing course (AC-WC) dengan fly ash sebagai filler. Pengujian yang dilakukan uji analisis deskriptif dengan parameter marshall yang dicari stabilitas, flow, vim, vma dan marshall quotient.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar aspal optimum (KAO) pada campuran AC-WC dengan reclaimed asphalt pavement (RAP) sebagai pengganti agregat sebesar 5,25% dan AC-WC dengan reclaimed asphalt pavement (RAP) dan asbuton butir tipe BGA sebagai pengganti agregat sebesar 4,25%. Karakteristik marshall lapisan aspal beton AC-WC dengan reclaimed asphalt pavement (RAP) mempunyai nilai stabilitas 1208,64 kg , kelelehan/flow 3,3 mm, dan marshall quotient 362,59 kg/mm. Sedangkan pada lapisan aspal beton AC-WC dengan reclaimed asphalt pavement (RAP) dan asbuton butir tipe BGA mempunyai nilai stabilitas 1636,3 kg, kelelehan/flow 3,2 mm, dan marshall quotient 516,71 kg/mm.

Kata Kunci: kadar aspal optimum, marshall test, aspal daur ulang

Published
2018-07-27
Abstract Views: 46
PDF Downloads: 41