PERBANDINGAN PENGGUNAAN GELAGAR PRATEKAN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK BENTUK I DAN U

  • TU BAGUS HANAN TRISNO
  • YOGIE RISDIANTO

Abstract

Abstrak

Desain jembatan di Indonesia pada umumnya didominasi oleh penggunaan gelagar pratekan bentuk I. Hal tersebut dikarenakan bentuk penampang gelagar pratekan bentuk I yang relatif langsing dibandingkan gelagar bentuk lain sehingga dianggap lebih ekonomis. Akibatnya, jarang ditemukan pekerjaan jembatan bentang menengah yang menggunakan gelagar pratekan bentuk lain. Namun demikian, selain tingkat ekonomis, faktor lain yang perlu diperhitungkan adalah dalam perencanaan jembatan kekuatan struktur gelagar dalam menerima dan menahan beban layan yang ada. Oleh karena itu muncul alternatif gelagar pratekan bentuk U yang memiliki sifat lebih kaku dan memiliki kapasitas menahan beban yang lebih besar dibandingkan gelagar pratekan bentuk I. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah studi penggunaan gelagar pratekan bentuk U apabila dijadikan pembanding gelagar bentuk I pada jembatan Saekan tersebut. Gelagar pratekan yang digunakan baik bentuk I dan U adalah produk dari Wika Beton (2017) dengan mutu beton 60 MPa. Perencanaan mengacu pada SNI 1725:2016 tentang Standar Pembebanan untuk Jembatan, RSNI T-12-2004 tentang Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan, dan buku teks akademisi terkait. Jembatan Saekan dengan bentang 38,8 meter dibebani oleh beban permanen, beban lalu lintas, dan beban aksi lingkungan. Elemen pendukung yang dihitung meliputi kehilangan prategang baik jangka pendek dan jangka panjang serta nilai tegangan yang pada akhirnya mengarah pada nilai lendutan pada gelagar. Hasil analisis menunjukkan bahwa gelagar bentuk I memiliki efektifitas tegangan yang lebih baik karena tidak timbul tegangan tarik dibandingkan gelagar bentuk U yang terdapat tegangan tarik pada serat atas kondisi awal walaupun masih sama-sama dibawah batas ijin yang disyaratkan dalam RSNI T-12-2004. Sementara untuk lendutan akhir gelagar bentuk I dan bentuk U memiliki selisih yang kecil, dimana gelagar bentuk U lebih baik dengan nilai lendutan yang lebih kecil 0,1% atau 0,3 milimeter dibandingkan dengan gelagar bentuk I.

Kata kunci : gelagar bentuk I, gelagar bentuk U, beton prategang, post tension.

Abstract

The design of bridges in Indonesia is generally dominated by the use of prestressed concrete I girders. It is used because the cross section of the prestressed concrete I girder is slimmer compared to other forms, so it is considered more economical. As a result, it is rare to find intermediate span bridge work that uses other forms of prestressed girder. However, besides the economic level, another factor that needs to be taken in the planning of the bridge is the strength of the girder structure in accepting and holding the existing service load. Therefore a prestressed concrete U girder has came out as an alternative that can be chosen with some advantadges such as more rigid and has a greater capacity to be loaded than the prestressed concrete I girder. The purpose of this research is to make a study about the use of prestressed concrete U girder when used as a comparison of the prestressed concrete I girder on the Saekan bridge. Both prestressed concrete I dan U girders are products of Wika Beton (2017) which has 60 quality of concrete. The planning refers to SNI 1725: 2016 concerning Standar Pembebanan untuk Jembatan, RSNI T-12-2004 concerning Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan, and other related textbooks. The Saekan bridge has 38.8 meters is loaded with permanent loads, traffic loads and environmental action loads. The supporting elements calculated include short-term and long-term prestressing losses and stress values ​​which ultimately lead to deflection values ​​in the girder. The results of the analysis shows that prestressed concrete I girder has a better stress effectiveness because no tensile stress occurs compared to the prestressed concrete U girder which has tensile stress on the limit required in the RSNI T-12-2004. While for the final deflection of the fiber for the initial conditions even though it is still below the permitted prestressed concrete I and U girder has a small difference, where the prestressed concrete U girder is better with a smaller deflection value of 0.1% or 0.3 millimeters compared to the prestressed concrete I girder.

Key words : prestressed concrete I girder, prestressed concrete U girder, prestressed concrete, post tension.
Published
2019-04-02
Section
Articles
Abstract Views: 104
PDF Downloads: 139