Pengaruh Variasi Tinggi (h) Balok Pada Kuat Lentur Balok Bambu Petung Laminasi

  • ANDIK PARMANTO

Abstract

Bambu merupakan material alami yang cocok digunakan sebagai pengganti material kayu sebagai bahan konstruksi bangunan. Bambu sangat mudah dijumpai di indonesia sama halnya dengan kayu namun kayu untuk digunakan sebagai bahan konstruksi membutuhkan waktu yang lama berbeda dengan bambu hanya membutuhkan waktu tidak terlalu lama kisaran 4-5 tahun. Bambu apabila digunakan sebagai alternatif pengganti kayu konvensional sering kali terkendala dengan bentuknya, maka dari itu dengan proses laminasi, bambu dapat disusun antar bilah bambu sepertinya halnya kayu berbentuk persegi ataupun persegi panjang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi tinggi (h) balok pada kuat lentur bambu petung laminasi serta kekakuan batang pada setiap variasi tinggi (h) balok bambu petung laminasi dengan dimensi bilah berukuran sama yaitu 5mmx20mm. Metode penelitian ini menggunakan Metode uji lentur two point loading. Variasi tinggi (h) balok bambu petung yang digunakan yaitu 60mmx100mm, 60mmx110mm, 60mmx130mm. Hasil penelitian menunjukan dengan adanya penambahan variasi tinggi berpengaruh baik dalam hal beban maksimum semakin adanya penambahan variasi tinggi (h) semakin tinggi pula beban maksimum, apabila diteliti pada kuat lentur menunjukkan variasi dimensi 60mmx110mm merupakan rasio tinggi paling efektif yaitu sebesar 31,66 MPa dan untuk kekakuan batang pada variasi tinggi 60mmx110mm paling rendah angka kekakuannya sehingga semakin rendah angka kekakuan semakin lentur batang tersebut, serta memenuhi syarat pada kondisi layan dan lendutan ijin berdasarkan SNI-PKKI-2002.

Kata kunci: Bambu, kuat lentur, laminasi


Bamboo is a natural material that is suitable for use as a substitute for wood materials as building construction materials. Bamboo is very easy to find in Indonesia as well as wood, but wood for use as a construction material takes a long time different from bamboo, which only takes a short time range of 4-5 years. Bamboo, when used as an alternative to conventional wood, is often constrained by its shape, so with the lamination process, bamboo can be arranged between bamboo blades as if it were square or rectangular. The purpose of this study was to determine the effect of height variation (h) on the flexural strength of laminated petung bamboo and stem stiffness on each variation of height (h) laminated petung bamboo beam with dimensions of the same sized blade, 5mmx20mm. This research method uses two point loading flexural test method. The height variation (h) of petung bamboo beams used is 60mmx100mm, 60mmx110mm, 60mmx130mm. The results showed that the addition of high variations had a good effect on the maximum load, the more the addition of high variations (h) the higher the maximum load, when examined in flexural strength showed variations in dimensions of 60mmx110mm was the most effective ratio of 31,66 MPa and for the stiffness of the stems in the variation of 60mmx110mm height is the lowest stiffness so that the lower the stiffness the more flexible the stems, and to fulfill the conditions for permit and deflection conditions based on SNI-PKKI-2002.

Keywords: Bamboo, flexural strength, laminated

Published
2019-10-08
Section
Articles
Abstract Views: 50
PDF Downloads: 103