KINERJA HYBRID CONSTRUCTED WETLAND SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN SUMBER DAYA AIR PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK DI SIDOARJO

  • OKTAVIA AUDINA
  • ERINA RAHMADYANTI

Abstract

Batik merupakan warisan budaya asli Indonesia yang telah disahkan oleh UNESCO. Batik digunakan dalam berbagai kesempatan baik formal mapun non-formal. Hal ini berdampak positif pada perekonomian Indonesia dengan meningkatkan jumlah produksi, jumlah industri batik, dan penyerapan tenaga kerja. Industri batik juga berdampak negatif pada lingkungan karena limbah cair yang dihasilkan dari proses pembuatannya. Constructed wetland (CW) merupakan salah satu solusi yang ditawarkan sebagai teknologi yang mudah, murah, dan berkelanjutan sebagai unit pengolahan limbah dengan memanfaatkan teknologi alami. Tanaman yang digunakan adalah tanaman Canna indica. Tanaman ini telah banyak digunakan karena tanaman ini dapat mentoleransi limbah dengan kandungan timbal yang tinggi. Hybrid constructed wetland merupakan gabungan antara horizontal dan vertical subsurface flow CW. Teknologi ini diaplikasikan untuk mengolah limbah cair hasil perebusan batik (boiling). Parameter yang diteliti adalah Chemical Oxygen demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), dan Fat, Oil, and Grease (FOG) dengan lama limbah berada direaktor (Hydraulic Retention Time) selama 3,5,dan 7 hari. Removal efficiency yang dapat dicapai untuk COD sebesar 89,61% dan FOG 89,53% pada hari ke 3. Removal efficiency paling optimal untuk TSS sebesar 98,74% pada hari ke 5.

Kata kunci : limbah industri batik, limbah boiling, hybrid CW, canna indica, hydraulic retention time (HRT)






Published
2019-12-18
Section
Articles
Abstract Views: 149
PDF Downloads: 372