Efektifitas Pengolahan Limbah Cair Industri Batik Sidoarjo Menjadi Air Bening Non-Konsumsi Menggunakan Integrasi Flocculation Coagulation dan Constructed Wetland

  • CYNTIA PUSPA FEBRIYANTI
  • ELIZABETH TITIEK WINANTI

Abstract

Batik tulis memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Namun, industri batik juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Air limbah selama proses produksi batik merupakan senyawa yang tidak dapat terurai dan sulit untuk dihilangkan dengan pengolahan limbah konvensional, sehingga berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan apabila dibuang ke lingkungan tanpa dilakukan pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan efektifitas integrasi flocculation coagulation dengan natural koagulan Moringa oleifera seed powder (bubuk biji kelor) dan Horizontal Subsurface Flow Constructed Wetland menggunakan media pasir, kerikil, dan tanaman bambu air (FC-HSSFCW) dalam mengolah air limbah batik pada proses boiling secara ekonomis, efektif dan ramah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bubuk biji kelor dengan dosis 750 mg/l pada FC-HSSFCW dengan waktu retensi (HRT) 5 hari mampu menetralkan pH menjadi 7.33 dan menurunkan COD, TSS, dan minyak lemak yang masing-masing sebesar 89.3%; 98.1%; dan 92.1%. Air hasil pengolahan limbah batik belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh Permen LH RI No. 5 Tahun 2014 sehingga belum aman untuk dibuang ke lingkungan, namun air hasil olahan ini memenuhi persyaratan untuk dimanfaatkan sebagai air campuran beton. Penelitian lebih lanjut diperlukan dalam pengoptimalan hasil penggolahan menggunakan FC-HSSFCW, baik melalui perbaikan sistem dalam teknologi tersebut maupun dengan penambahan teknologi sebelum melalui teknologi integrasi.

Kata Kunci: Limbah industri batik, flocculation coagulation, Moringa oleifera seeds powder, constructed wetlands, Equisetum hyemale.






Published
2020-01-16
Section
Articles
Abstract Views: 155
PDF Downloads: 302