PENERAPAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS MORTAR

  • ANGGICA HELENA
  • MAS SURYANTO HS

Abstract

PT. X merupakan salah satu produsen Mortar di Indonesia. Dalam proses produksi Mortar yang dilakukan masih terdapat masalah mengenai mutu Mortar. Masalah yang sering terjadi berkaitan dengan ketidaksesuaian dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan mutu yang sering muncul pada proses produksi Mortar, mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan atau kecacatan pada produk Mortar, mengetahui cara pemecahan masalah mutu pada produksi Mortar dan mengetahui perubahan nilai kapabilitas/kemampuan proses setelah dilakukan perbaikan terhadap produk Mortar di PT. X tersebut.

Penerapan metode Statistical Process Control (SPC) untuk pengendalian kualitas Mortar PT. X dilakukan dengan tujuh alat yang digunakan sebelum perbaikan dan setelah perbaikan. Alat-alat yang digunakan sebelum perbaikan meliputi: check sheet, diagram pareto, histogram dan diagram kendali yang digunakan untuk mengetahui masalah; diagram sebab-akibat yang digunakan untuk mencari penyebab masalah yang terjadi; dan diagram pencar yang digunakan untuk mencari faktor yang berpengaruh. Alat-alat yang digunakan setelah perbaikan meliputi: histogram dan diagram kendali untuk meneliti hasil setelah dilakukan perbaikan; dan flow chart untuk mencegah timbulnya masalah.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa permasalahan mutu yang sering terjadi adalah kuat tekan dengan persentase sebanyak 27,45%. Faktor yang mempengarahui kuat tekan tersebut terdapat pada metode yang digunakan untuk menentukan kisaran analisa ayakan yang dirasa memiliki kisaran terlalu besar yaitu 70-85%. Setelah menganalisis dengan menggunakan metode statistical process control, didapatkan kisaran yang lebih kecil yaitu 78-83%, maka langkah perbaikan yang dilakukan untuk memperbaiki mutu adalah mengubah standar analisa ayakan dari kisaran 70-85% menjadi kisaran 78-83% sehingga menghasilkan nilai kuat tekan ≥4 N/mm2. Dengan langkah perbaikan yang telah diterapkan tersebut mengakibatkan terjadinya kenaikan indeks kemampuan proses dari nilai 0,227 menjadi 0,607 dengan persentase kenaikan sebesar 37,40%.

Published
2020-02-13
Section
Articles
Abstract Views: 167
PDF Downloads: 3455